Seorang Ibu Memohon Kepada Pemerintah Inggris untuk Selamatkan Bayi Laki-laki Setelah Terluka dalam Pemboman

- 29 Agustus 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi, Kasus pemboman di Bandara Kabul Afghanistan adalah peristiwa mengerikan yang tewaskan 170 orang termasuk warga Inggris dan pasukan Amerika.
Ilustrasi, Kasus pemboman di Bandara Kabul Afghanistan adalah peristiwa mengerikan yang tewaskan 170 orang termasuk warga Inggris dan pasukan Amerika. /Reuters

PR CIREBON - Keadaan di Bandara Kabul, Afghanistan kini memang sedang memanas dan kacau terutama setelah ada peristiwa pemboman.

Banyak orang berkumpul di bagian luar Bandara Kabul demi bisa pergi meninggalkan Afghanistan, termasuk ibu dari seorang bayi laki-laki.

Diketahui bahwa ibu dari seorang bayi laki-laki tersebut telah terluka dalam peristiwa pemboman Bandara Kabul tepat sebelum dirinya dibawa ke tempat aman oleh pasukan Inggris.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 29 Agustus 2021: Sagitarius akan Ada Banyak Kekecewaan, Capricorn Ini Tentang Uang

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Sun, ibu tersebut memohon kepada pasukan Inggris untuk menyelamatkan dirinya bersama bayi mungil yang dibawanya.

Bayi yang bernama Muhammad Raza tersebut baru berusia 23 bulan, dan sedang menjalani operasi penyelamatan setelah terkoyak oleh pecahan peluru dalam ledakan bunuh diri mematikan ISIS.

Beberapa saat sebelum serangan, ibunya Basbibi ditunjuk oleh pasukan Inggris dalam gerbang pemeriksaan untuk mengikuti penerbangan keluar dari Afghanistan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 29 Agustus 2021, Keberuntungan Mengikuti Aries dan Taurus akan Merugikan Diri Sendiri

Kemudian ibu tersebut sedang menunggu tujuh kerabatnya untuk diproses saat bom meledak pada hari Kamis, 26 Agustus 2021.

Dalam keadaan yang kacau dan menyayat hati, pasukan menolak untuk membiarkannya kembali dan justru membawanya ke pesawat dan tidak menantikan info mengenai keadaan keluarganya.

Ayah Muhammad dan kakeknya dari Inggris termasuk di antara sedikitnya 170 orang yang tewas termasuk 13 tentara AS dan tiga warga negara Inggris dalam pembantaian itu.

Baca Juga: Kritisi Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, Pemimpin Sufi Bangladesh: Perspektifnya Salah

Sekarang, Ibu dari anak laki-laki, Basbibi (19) pada Minggu, 28 Agustus 2021 malam telah mendarat di London.

“Saya sangat ingin bersatu kembali dengan bayi saya. Saya berdoa agar pemerintah Inggris dapat melakukan sesuatu untuk membawa bayinya ke Inggris,” ucapnya.

“Keluargaku yang masih hidup juga. Saya juga memiliki seorang putri berusia lima bulan yang ada di luar sana dan tidak terluka,” sambung Basbibi.

Baca Juga: Tanggapi Kritik Karena Terlibat dengan Taliban, Presiden Turki: Ankara Tak Bisa Berdiam Diri

Sementara keadaan bayi laki-laki bernama Muhammad Raza tersebut diketahui telah dibawa ke rumah sakit anak-anak di mana ahli bedah sedang bekerja keras.

Ahli besah tersebut sedang berusaha mengeluarkan pecahan peluru dari perut dan memperbaiki luka robekan di usus sang bayi.

“Tidak ada kata yang bisa menggambarkan apa yang saya rasakan, saya masih syok dengan kejadian pemboman dan belum makan apapun,” katanya.

Baca Juga: Gelar Gender Reveal Anak, Aurel Hermansyah Akui Senang Semua Keluarga Bisa Kumpul

“Yang bisa saya pikirkan adalah membawa Muhammad bersama saya disi ke tempat yang aman sehingga dia bisa mendapatkan perawatan medis terbaik, saya masih bersyukur bisa hidup tetapi ada banyak rasa sakit emosional dan luka,” sambung Basbibi.

Menanggapi hal tersebut, seorang pejabat Inggris mengungkapkan bahwa Muhammad masih belum dalam keadaan baik dan tidak bisa terbang ke Inggris karena sangat berisiko.

Sementara Ayah Basbibi, Sultan, 48, tewas dalam ledakan tersebut setelah secara heroik berupaya dengan berani untuk menyelamatkan keluarganya.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Minggu 29 Agustus 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

Sultan ternyata telah diberikan kewarganegaraan Inggris hanya berselang sepuluh hari sebelum meninggal, dia diketahui telah bekerja di Inggris sebagai sopir taksi sejak 2002.

Keluarganya telah diberikan izin khusus untuk naik pesawat RAF ke Inggris untuk melarikan diri dari Taliban.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah