13 Personel Militer AS dan 60 Warga Afghanistan Tewas dalam Serangan Bom dan Baku Tembak di Bandara Kabul

- 27 Agustus 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi - Dua bom meledak di Kabul diikuti dengan tembakan-tembakan yang diarahkan ke Bandara penuh manusia yang dijaga AS.
Ilustrasi - Dua bom meledak di Kabul diikuti dengan tembakan-tembakan yang diarahkan ke Bandara penuh manusia yang dijaga AS. /Pexels.com/Torben Buhl

PR CIREBON- Situasi di Afghanistan semakin berbahaya dan intens setelah adanya ledakan bom yang terjadi di Bandara Kabul yang mengenai personel militer Amerika Serikat (AS).

Ada bom diledakkan di gerbang Bandara Kabul, Afghanistan dimana Marinir AS sedang melakukan penyaringan warga sipil Afghanistan.

Tidak hanya bom, orang-orang bersenjata ISIL/ISIS juga disebutkan melakukan serangan dengan melepaskan tembakan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 27 Agustus 2021: Cancer Ini Soal Keuangan dan Aries Bisa Terkena Masalah Besar

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, Setidaknya ada 13 personel militer AS tewas dan 18 terluka dalam serangan bom di bandara Kabul yang juga menewaskan sedikitnya 60 warga sipil Afghanistan dan melukai lebih banyak lagi, kata seorang pejabat AS.

Pentagon sendiri sudah mengkonfirmasi langsung mengenai 13 personel militernya yang tewas pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Kejadian ini diyakini sebagai tragedi yang paling banyak menewaskan militer AS di Afghanistan sejak Agustus 2011 dimana sebelumnya 30 personel tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru untuk 27 Agustus 2021, Segera Klaim dan Dapatkan Ribuan Diamonds Gratis

Juru bicara Komando Pusat Kapten Bill Urban menyampaikan kejadian yang ada di Kabul, Afghanistan tersebut.

“Seorang anggota militer AS yang ketiga belas telah meninggal karena luka-luka yang dideritanya akibat serangan di Gerbang Abbey,” ucap Bill.

Terlepas dari serangan itu, Jenderal Korps Marinir Kenneth McKenzie Jr, komandan Komando Pusat AS, mengatakan bahwa AS akan tetap menjalankan misinya.

Baca Juga: Simak 4 Manfaat Air Beras untuk Kecantikan Tubuh, Salah Satunya Menghindari Jerawat

Dimana mereka akan mengevakuasi warga AS dan banyak warga Afghanistan terutama yang memiliki dokumen untuk meninggalkan negara itu.

“Misi kami adalah mengevakuasi warga AS atau warga negara ketiga, terutama pemegang visa imigran, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang rentan,” kata Mckenzie.

Sebelumnya, dua pejabat AS mengatakan kepada The Associated Press bahwa dari 12 orang yang awalnya tewas, 11 adalah Marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Jumat 27 Agustus 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI

Sampai pada akhirnya ada Informasi tentang kematian ke-13 setelah mengalami luka-luka.

AS saat ini memiliki 5.800 tentara di Bandara Kabul yang bekerja untuk mengevakuasi ribuan warga AS, Afghanistan, dan lainnya.

Ledakan terjadi berasal dari serangan rompi bunuh diri yang tampaknya terjadi di Gerbang Abbey, dimana militer AS sedang menyaring warga sipil Afghanistan untuk masuk ke Bandara.

Baca Juga: Kabar Gembira! 24, 7 Juta Keluarga akan Dapat Program Sembako pada 2022

Mckenzie mengatakan orang-orang ISIS yang bersenjata itu juga telah menembaki massa dan pasukan AS setelah bom meledak.

Dengan adanya kejadian bom meledak di Bandara ini, membuat total kematian militer AS di Afghanistan menjadi 2.220 sejak 11 September 2001.

Sementara itu, lebih dari 71.000 warga sipil Afghanistan dan 66.000 pasukan militer dan polisi Afghanistan telah tewas dalam perang.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 27 Agustus 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces Jangan Takut Luangkan Waktu

Berdasarkan informasi terbaru setidaknya ada dua bom bunuh diri di dekat Gerbang Abbey yakni bandara tempat warga Afghanistan berbaris untuk memasuk Bandara yang diamankan AS.

Kemudian bom kedua meledak di dekat Baron Hotel dimana banyak warga Inggris telah menunggu evakuasi.

Sejauh ini, kelompok ISIS di Afghanistan atau yang dikenal dengan ISKP (ISIS-K) masih disebut bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Juga: Kanada Akhiri Misi Evakuasi di Afghanistan Sebelum Batas Waktu AS

ISKP ini tumbuh dari anggota Taliban yang tidak puas yang memiliki pandangan garis keras.

Meski begitu semua memperingatkan untuk tidak menarik kesimpulan terburu-buru mengenai sumber serangan.

"Jika kami dapat menemukan siapa yang terkait dengan ini, kami akan mengejar mereka," katanya.

“Kami akan bekerja keras sekarang untuk menemukan siapa yang terkait dengan tindakan tersebut,” sambung McKenzie.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x