Network
PR CIREBON- Siapa yang tidak mengenal aktris cantik Angelina Jolie, wanita kelahiran Los Angeles tersebut baru-baru ini meramaikan jagat maya.
Angelina Jolie diketahui baru saja secara resmi membuka instagram pribadinya dan memposting kisah mengharukan dari Afghanistan.
Angelina Jolie menyebutkan bahwa dirinya telah mendapatkan surat dari seorang Gadis asal Afghanistan yang menceritakan situasi di negaranya.
Baca Juga: Soal Perpanjangan Batas Waktu Evakuasi dari Afghanistan, AS: Itu Keputusan Presiden
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, Angelina Jolie mengungkapkan dirinya bergabung ke instagram untuk berbagi cerita dan menyampaikan suara mengenai hak asasi manusia orang-orang di Afghanistan.
Angelina Jolie dalam caption unggahannya menuliskan bahwa surat tersebut dikirim dari seorang gadis remaja asal Afghanistan.
Angelina Jolie menceritakan kalau masyarakat Afghanistan saat ini kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi di media sosial untuk mengekspresikan dirinya secara bebas.
Baca Juga: Hoshi SEVENTEEN Ungkap Tentang Kepribadian Aslinya: Saya Benar-benar Jujur Saat Bersama...
Karena alasan itulah aktris asal Amerika Serikat ini untuk pertama kalinya membuat akun instagram pribadi.
“Saya datang di instagram untuk berbagi cerita dan suara mereka di seluruh dunia yang sedang berjuang untuk hak asasi manusia mereka,” ucap Angelina Jolie.
Dalam hal ini, Angelina Jolie menyoroti krisis yang terjadi di Afghanistan dimana Taliban mengambil alih pemerintahan.
Baca Juga: Selandia Baru Mencatat Rekor Lonjakan Kasus Covid-19 Tertinggi Sejak April 2020
Aktris berusia 46 tahun itu mengunggah surat dengan tulisan tangan yang disebutnya dia terima dari seorang Gadis remaja asal Afghanistan.
Gadis remaja asal Afghanistan tersebut melalui surat nya mengungkapkan mengenai ketakutannya hidup di bawah pemerintahan Taliban.
‘Sebelum Taliban datang, kami semua memiliki hak dan dapat mempertahankan hak kami dengan bebas, tetapi ketika mereka datang, kami semua takut pada mereka dan kami pikir semua impian kami hilang. Kami pikir hak kami telah dilanggar,’
Baca Juga: Israel Jatuhkan Bom pada Situs Hamas di Gaza Sebagai Tanggapan Atas Serangan Balon Api
Surat itu diakhiri dengan kata ‘ Kehidupan kita semua gelap, kita semua kehilangan kebebasan, dan kita dipenjara lagi.’
Angelina Jolie juga mengunggah foto yang seolah mewakili keadaan disana, aktris asal Amerika Serikat itu juga menyoroti penderitaan orang-orang di seluruh dunia yang sedang berjuang untuk hak-hak dasar mereka.
Peristiwa ini terjadi setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, Taliban dengan cepat mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Baca Juga: Pilih Salah Satu Hewan Ini dan Ungkap Sisi Gelap dalam Diri Anda, Ada yang Pendendam
Orang-orang khawatir untuk kembali ke pemerintahan yang dipimpin Taliban yang represif, dampaknya ribuan orang Afghanistan telah berusaha melarikan diri dari negaranya.
Kiriman surat yang menyayat hati itu membuat Angelina Jolie mengungkapkan kesedihan dan kekecewaan.
“Sungguh mengesalkan melihat warga Afghanistan terlantar, ketakutan, dan ketidakjelasan yang mencengkram negara mereka,” ucapnya.
“Melihat selama beberapa dekade ini pengungsi Afghanistan diperlakukan seperti beban, itu sangat menyakitkan,” sambung Angelina Jolie.
Angelina Jolie menambahkan kalau banyak Gadis dan wanita yang harus memperjuangkan dirinya agar mendapat pendidikan.
Aktris Hollywood itu dengan tegas menyampaikan akan mencari cara agar bisa membantu.
Baca Juga: Ungkap Kepribadian Rahasia Dirimu Melalui Bentuk Kaki, Salah Satunya Kamu Dapat Diandalkan!
“Saya berkomitmen untuk tidak akan berpaling. Saya akan terus mencari cara untuk membantu. Dan saya harap anda bisa bergabung dengan saya,” ucap Angelina Jolie.
Hingga saat ini, postingan Angelina Jolie itu menjadi viral dan sudah mengumpulkan lebih dari 3,5 juta orang yang menyukainya dengan memiliki pengikut mencapai 8,9 juta.
Perlu diketahui sebelumnya, Angelina Jolie sejak 2012 menjadi utusan khusus UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi).
Sejauh ini Aktris pemenang Oscar tersebut telah mengadvokasi pengungsi di Irak, Suriah, dan Myanmar.***
