Militan Serang Konvoi, Puluhan Orang Tewas di Burkina Faso

- 19 Agustus 2021, 12:15 WIB
Ilustrasi teroris - Militan Islam serang konvoi di Burkina Faso.
Ilustrasi teroris - Militan Islam serang konvoi di Burkina Faso. /ANTARA/Muhammad Adimaja

PR CIREBON - Puluhan orang tewas di Burkina Faso utara pada Rabu ketika militan Islam menyerang konvoi sipil yang dikawal oleh polisi militer.

Serangan dari militan Islam itu yang terbaru dalam serentetan serangan di wilayah Sahel Afrika Barat bulan ini.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, ada 30 warga sipil, 14 polisi militer dan tiga milisi pro-pemerintah tewas, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Nora Alexandra Singgung 'Takut Suami Orang', Jerinx SID: Bener Nggak Sih?

Sementara dari pihak militan, ada sekitar 58 orang yang tewas dalam bentrokan tersebut.

Militan tersebut terkait dengan Al Qaeda dan ISIS.

Mereka secara teratur melakukan serangan di Burkina Faso dan negara tetangga, Mali dan Niger, serta telah menewaskan ratusan warga sipil pada tahun ini saja.

Baca Juga: Profil Ricky Harun Komisaris PT HK Metals Utama: Aktor Tanah Air dan Cucu Sambung Rachmawati Soekarnoputri

Kekerasan di Sahel, daerah semi-kering di bawah Gurun Sahara, terus meningkat meskipun kehadiran ribuan pasukan PBB, regional dan Barat.

Tak hanya itu, upaya oleh beberapa pemerintah untuk bernegosiasi dengan militan juga tidak meredam tingkat kekerasan.

Sebelumnya, kelompok bersenjata membunuh setidaknya 12 tentara pekan lalu di barat laut Burkina Faso.

Baca Juga: Ini Dia 10 Kode Redeem FF Terbaru yang Dirilis Garena Hari Kamis, 19 Agustus 2021

Lalu beberapa hari sebelumnya, ada 30 warga sipil, tentara dan milisi pro-pemerintah yang juga tewas.

Di Niger, kelompok bersenjata pada hari Senin (16 Agustus 2021) menewaskan 37 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, dalam serangan di sebuah desa.

Kekerasan itu terjadi saat bekas kekuatan kolonial Prancis bersiap untuk mulai menarik pasukannya di Sahel dari 5.000 menjadi sekitar 2.500-3.000.

Baca Juga: Ricky Harun Jadi Komisaris PT HK Metals Utama, Ari Kuntung: Waktunya Membangun, Besinya Bisa Dapet Gratis

Sahel jatuh dalam kekacauan oleh pengambilalihan pada tahun 2012 di Mali utara oleh militan yang terkait dengan Al Qaeda.

Prancis melakukan intervensi pada tahun berikutnya untuk memukul mundur militan.

Tetapi militan kembali muncul dan memperluas operasi mereka. Mereka sekarang mengancam negara-negara pesisir Afrika Barat seperti Benin dan Pantai Gading.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah