Taliban Mengklaim Inginkan Pemerintahan Afghanistan yang Inklusif, Bukan 'Monopoli' Kekuasaan

- 18 Agustus 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi. Juru bicara Taliban mengatakan kelompoknya sedang dalam pembicaraan dengan politisi Afghanistan untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.
Ilustrasi. Juru bicara Taliban mengatakan kelompoknya sedang dalam pembicaraan dengan politisi Afghanistan untuk membentuk pemerintahan yang inklusif. /Reuters/STRINGER

PR CIREBON- Kelompok Taliban yang menguasai Afghanistan pada hari Minggu, 15 Agustus 2021 setelah hampir 20 tahun digulingkan oleh koalisi militer AS, sedang bekerja untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan Islami.

Penuturan terkait keinginan untuk membentuk pemerintahan yang inklusif di Afghanistan itu, disampaikan oleh juru bicara kelompok Taliban Suhail Shaheen.

"Kami sedang bekerja untuk mendirikan pemerintahan inklusif (di Afghanistan) yang berarti kami tidak percaya atau menginginkan monopoli kekuasaan," kata Suhail Shaheen kepada TRT World.

Baca Juga: BLT Rp4,4 Juta untuk Anak Sekolah Akan Cair, Begini Cara Mengecek Data Penerima!

"Kami ingin warga Afghanistan dari semua etnis bersatu dan menjadi bagian dari pemerintah karena sekarang adalah waktu untuk membangun Afghanistan setelah pasukan asing pergi," sambungnya.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman TRT World, pada hari Rabu, 18 Agustus 2021 seorang komandan Taliban dan pemimpin senior kelompok bersenjata Jaringan Haqqani, bertemu dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk pembicaraan.

Menurut sumber-sumber Taliban yang tidak ingin disebutkan namanya, utusan perdamaian utama pemerintah lama, Abdullah Abdullah, juga hadir dalam pertemuan itu.

Baca Juga: 3 Aplikasi Swipe and Match yang Cocok Temani Kamu Saat Pandemi Covid-19

Shaheen tidak merinci apa arti kerangka kerja pemerintahan inklusif itu karena pembicaraan masih berlangsung, tetapi bersikeras bahwa kelompok bersenjata itu ingin membangun sistem damai dalam kerangka nilai-nilai Islam.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah