Ahli Epidemiologi Sebut Dunia Lebih Mendekati Masa Awal Pandemi Covid-19: Masih Akan Ada Varian Baru

- 10 Agustus 2021, 16:20 WIB
ILUSTRASI - Seorang ahli epidemiologi dari WHO menyebut bahwa kecuali seluruh manusia divaksinasi, masih akan ada varian Covid-19 baru.
ILUSTRASI - Seorang ahli epidemiologi dari WHO menyebut bahwa kecuali seluruh manusia divaksinasi, masih akan ada varian Covid-19 baru. /Pixabay/iXimus

Otoritas kesehatan India menyebut varian tersebut sebagai 'mutan ganda' karena membawa dua mutasi: L452R dan E484Q.

Kedua mutasi tersebut terjadi pada bagian-bagian penting dari virus yang memungkinkannya masuk dan menginfeksi sel manusia.

Baca Juga: Junta Myanmar Mengatakan Tidak Ada Hubungannya dengan Rencana Pembunuhan Terhadap Utusan PBB

Di AS, varian Delta, termasuk subtipenya, saat ini mencapai lebih dari 90 persen dari semua kasus Covid-19.

"Varian baru ini, varian Delta, berbeda," kata Brilliant.

“Kita tidak berurusan dengan virus yang memiliki masa inkubasi tiga setengah hari dan setiap kasus menyebabkan delapan lagi dengan pertumbuhan eksponensial.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Kemerdekaan RI, Cocok Dijadikan Status WhatsApp

“Ini mungkin virus paling menular yang pernah kita lihat dalam ingatan selama hidup,” tambahnya.

Namun, Brilliant mengatakan bahwa ketiga vaksin yang disetujui di AS, Pfizer-BIoNTech, Modern dan Johnson & Johnson, membantu mencegah kasus penyakit serius dan kematian bagi mereka yang terinfeksi varian Delta.

Dokter itu juga berbicara tentang bagaimana lonjakan di Inggris dan India, yang didorong oleh varian Delta, kini telah turun.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x