Tim Chinese Taipei Menang di Cabor Bulu Tangkis Ganda Putra Olimpiade, Netizen Tiongkok Serukan Boikot

- 4 Agustus 2021, 12:15 WIB
Netizen dari Tiongkok daratan menyerukan boikot pada beberapa selebriti atas kemenangan Chinese Taipei di Olimpiade Tokyo.
Netizen dari Tiongkok daratan menyerukan boikot pada beberapa selebriti atas kemenangan Chinese Taipei di Olimpiade Tokyo. /Dok. BWF

PR CIREBON – Kekalahan Tiongkok dari tim Chinese Taipei di final bulu tangkis ganda putra Olimpiade Tokyo telah menyalakan kembali kemarahan nasionalis di daratan.

Kekalahan itu memicu seruan boikot dari netizen dan mengakibatkan satu selebriti Taiwan kehilangan serangkaian dukungan brand di Tiongkok daratan.

Tokyo 2020 telah menjadi Olimpiade terbaik bagi tim Chinese Taipei hingga saat ini dengan dua emas, empat perak, dan empat perunggu.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 4 Agustus 2021: Taurus Terus Merasa Malu dan Cancer Khawatir akan Masa Depan

Salah satu medali emas itu datang pada Sabtu, 31 Juli lalu, ketika Lee Yang dan Wang Chi-lin mengalahkan Li Junhui dan Liu Yuchen dari Tiongkok untuk merebut gelar bulu tangkis Olimpiade pertama di pulau itu.

Sejak saat itu, netizen Tiongkok meledak dalam kemarahan, terutama setelah Lee mendedikasikan kemenangan untuk apa yang ia sebut sebagai “negara saya, Taiwan” dalam sebuah postingan di media sosial.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga mengucapkan selamat kepada para pemain karena memenangkan medali emas pertama negara dalam bulu tangkis.

Baca Juga: Virus Corona Berasal dari Laboratorium Tiongkok yang Bocor? Begini Hasil Penyelidikan Partai Republik AS

Para pemimpin Tiongkok menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai bagian dari wilayah Tiongkok dan telah berjanji suatu hari akan merebut pulau itu, dengan kekerasan jika diperlukan.

Beijing marah pada setiap pengakuan internasional atas Taiwan, yang bersaing di Olimpiade dengan nama Chinese Taipei.

Mereka tidak dapat menggunakan bendera dan lagu kebangsaannya ketika para atletnya berada di podium.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 4 Agustus 2021: Harga Diri Sagitarius Diserang dan Pisces Pikirkan Diri Sendiri

Bukan hanya Lee dan Wang yang menjadi sasaran kemarahan, tetapi juga siapa pun yang terlihat mendukung mereka mendapatkan perlakuan serupa.

Artis Taiwan Dee Hsu, mantan pembawa acara variety show yang memiliki banyak pengikut di Tiongkok, telah kehilangan beberapa kesepakatan dukungan dengan merek Tiongkok dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu karena dia menyebut pemain di tim Chinese Taipei sebagai ‘atlet nasional’ di Instagram.

Baca Juga: Tissa Biani Cerita Soal Body Shaming dan Berat Badannya yang Naik: Aku Emang Lagi Sering Makan Banyak!

Di akun Weibo-nya, merek teh jahe yang berbasis di Shanghai, Shou Quan Zhai, mengatakan akan segera menghentikan semua kerja sama dengan Dee Hsu.

"Kepentingan nasional di atas segalanya, (kami) dengan tegas menjunjung tinggi prinsip satu Tiongkok," tulis merek tersebut, merujuk pada kebijakan Beijing bahwa Taiwan tetap menjadi bagian dari Tiongkok.

Produsen mainan Osuga adalah merek lain yang memutuskan hubungan dengan Hsu.

Baca Juga: Gandeng Atta Halilintar, Polisi Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak PPKM Level 4 di Cakung

"Osuga dengan tegas mendukung penyatuan tanah air kita dan dengan tegas menentang semua komentar dan tindakan yang berusaha memecah belah negara," tulisnya di Weibo.

Penyanyi pop Taiwan Jolin Tsai juga memicu kemarahan online di Tiongkok setelah dia berbagi foto duo bulu tangkis dan pemain lain di media sosial.

Tagar ‘Kemerdekaan Taiwan Jolin Tsai’ mulai menjadi tren di Weibo dengan komentar yang menyerukan media pemerintah Tiongkok untuk memasukkannya ke daftar hitam.

Baca Juga: Buka Suara Perihal Body Shaming yang Masih Sering Terjadi di Indonesia, Tissa Biani: Ternyata Masih Banyak Aja

Taiwan adalah topik yang membangkitkan sentimen yang sangat kuat dan selebritas yang keluar jalur sering kali masuk daftar hitam.

Diva pop A-Mei terkenal masuk daftar hitam oleh Tiongkok selama beberapa tahun setelah dia menyanyikan lagu kebangsaan Taiwan pada pelantikan presiden tahun 2000.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x