PR CIREBON - Puluhan aktivis Kuba, pengunjuk rasa dan jurnalis, termasuk seorang reporter untuk salah satu surat kabar terkemuka Spanyol, dilaporkan telah ditahan.
Mereka ditahan ketika pasukan keamanan Partai Komunis berusaha untuk meredam gejolak protes atau demonstrasi pada Minggu, 11 Juli 2021.
Direktur Amnesty International Amerika Erika Guevara-Rosas mengatakan setidaknya 140 warga Kuba diyakini telah ditahan atau hilang setelah demonstrasi yang menjadi sejarah baru itu.
Baca Juga: Tanggapi Ocehan Bu Risma, Andi Arief Sebut Alam Bawah Sadar Bu Risma Rendahkan Papua
“Idenya adalah untuk menghukum mereka yang berani menantang pemerintah… dan mengirim pesan bahwa tidak ada protes lebih lanjut yang akan ditoleransi,” kata Guevara-Rosas, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.
Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares, menuntut pembebasan segera Camila Acosta, seorang jurnalis Kuba yang melaporkan untuk sebuah surat kabar Spanyol dan diantara mereka yang ditangkap.
“Spanyol membela hak untuk berdemonstrasi secara bebas dan damai dan meminta otoritas Kuba untuk menghormatinya. Kami membela hak asasi manusia tanpa syarat,” kata Albares di Twitter.
Baca Juga: Dituding Hamil Settingan, Kalina Ocktaranny Unggah Video: Semoga Bisa Menjawab
Cuitan Albares datang di tengan laporan bahwa Acosta akan didakwa dengan kejahatan terhadap keamanan negara.