Berniat Serang Taliban, Pasukan Khusus Afghanista Hanya Temukan Jejak Kosong

- 12 Juli 2021, 21:00 WIB
Para pasukan khusus Afghanistan bersiap menyerang Taliban.
Para pasukan khusus Afghanistan bersiap menyerang Taliban. //REUTERS/Parwiz

PR CIREBON - Tentara dari pasukan khusus Afghanistan berhenti sejenak untuk melakukan doa singkat di jalan raya yang sepi di provinsi selatan Kandahar pada Minggu malam, 11 Juli 2021.

Tentara Afghanistan melakukan doa itu setiap kali mereka bersiap menghadapi militan Taliban dalam pertempuran.

Mereka para pasukan tentara Afghanistan yang sangat terlatih, telah dipanggil untuk mengusir gerilyawan Taliban.

Baca Juga: Siap Sebar Foto DPO Tersangka, Polisi Buru Para Pelaku Penyerangan Aparat yang Sedang Bertugas

Taliban telah menyerang pasukan reguler dan polisi setempat beberapa jam sebelumnya.

Saat tiba, mereka menemukan Taliban seolah menghilang dalam kegelapan.

Mereka meninggalkan beberapa warga sipil dan tentara yang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Polisi Tangkap Dokter Lois atas Dugaan Penyebaran Berita Bohong Terkait Meninggalnya Pasien Covid-19

"Kami menerima laporan bahwa musuh telah menyusup ke sini dan ingin menggulingkan distrik itu," kata Mayor Mohammad din Tasir, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Dia adalah seorang anggota unit pasukan khusus yang ditempatkan di bekas benteng Taliban di Kandahar.

Dia menyebutkan dalam laporan ada 300 pejuang Taliban hadir di daerah tersebut.

Baca Juga: Berikut Manfaat Kesehatan dari Ghee, Mentega yang Terbuat dari Susu: Salah Satunya Atasi Sembelit

"Sayangnya, apa yang kami dengar di laporan dan apa yang kami lihat di tempat kejadian tidak sesuai," ujarnya.

Tasir mengatakan tidak adanya pejuang Taliban menunjukkan bahwa klaim oleh kelompok itu bahwa mereka sekarang menguasai hingga 85 persen wilayah negara itu dibesar-besarkan.

Hal ini juga menggarisbawahi kesulitan dalam menghadapi musuh yang mencampuradukkan serangan terbuka.

Baca Juga: Media Asing Soroti Antrian Warga Jakarta Demi Dapatkan Oksigen di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Baik itu yang terjadi di pos pemeriksaan, desa, dan kota dengan taktik tabrak lari yang cenderung menghindari korban besar.

Keuntungan teritorial baru-baru ini oleh Taliban datang ketika pasukan asing yang dipimpin oleh militer AS menarik diri dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.

Pada hari Senin, jenderal AS yang memimpin perang di Afghanistan, Austin Miller, akan melepaskan komandonya, sebagai akhir simbolis konflik terpanjang Amerika.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah