Rencana Tencent Melakukan Merger Situs Streaming Video Games Terhambat karena Masalah Monopoli

- 11 Juli 2021, 13:45 WIB
Rencana merger Tencent dihalangi oleh regulator anti-monopoli.
Rencana merger Tencent dihalangi oleh regulator anti-monopoli. /REUTERS/Tingshu Wang

PR CIREBON - Regulator pasar Tiongkok pada Sabtu (10 Juli 2021) mengatakan akan memblokir rencana Tencent Holdings untuk menggabungkan dua situs streaming video game teratas di negara itu.

Regulator akan memblokir niat Tencent terkait penggabungan dua situs streaming video game, Huya dan DouYu, dengan alasan anti-monopoli.

Tencent pertama kali mengumumkan rencana untuk menggabungkan Huya dan DouYu tahun lalu dalam ikatan yang dirancang untuk merampingkan sahamnya di perusahaan.

Baca Juga: Warga Jakarta! Ikuti Vaksinasi di Stadion GBK dan JiExpo Kemayoran Hari Ini, Ini Syaratnya

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, perusahaan data MobTech mengatakan bahwa Huya dan DouYu menguasai 80 persen pangsa pasar senilai lebih dari USD3 miliar atau sekitar Rp43 triliun dan terus berkembang.

Tencent adalah pemegang saham terbesar Huya dengan 36,9 persen. Selain itu juga memiliki lebih dari sepertiga saham DouYu.

Kedua perusahaan tersebut terdaftar di Amerika Serikat, dan memiliki nilai pasar gabungan sebesar USD5,3 miliar atau sekitar Rp50 triliun.

Baca Juga: Akui Pernah Diingatkan oleh Nia Ramadhani Perihal Kodrat Istri, Ayu Dewi: Makasih Ya Ni!

Reuters pertama kali melaporkan rencana State Administration of Market Regulation (SAMR) untuk memblokir kesepakatan pada hari Senin, yang datang setelah regulator meninjau konsesi tambahan yang diusulkan oleh Tencent untuk merger.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x