Presidennya Dibunuh Tentara Bayaran, Pemerintah Haiti Minta Perlindungan AS

- 10 Juli 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi bendera negara Haiti - Pemerintah Haiti meminta bantuan berupa perlindungan dari pasukan AS untuk negaranya usai Presiden mereka dibunuh tentara bayaran.
Ilustrasi bendera negara Haiti - Pemerintah Haiti meminta bantuan berupa perlindungan dari pasukan AS untuk negaranya usai Presiden mereka dibunuh tentara bayaran. /Pixabay/Jorono//

Haiti terperosok dalam ketidakpastian sejak pembunuhan residen Moïse pada Rabu, 7 Juli 2021 pagi.

Parlemen telah lama ditangguhkan dan dua pejabat saingan mengklaim sebagai perdana menteri sementara.

Baca Juga: Berbagi Pengalaman Saat Merawat Kerabat yang Terpapar Covid-19, Anisa Bahar: Aku Kasih Vitamin, Obat Cacing

Polisi di Haiti mengatakan pembunuhan itu dilakukan oleh 26 tentara bayaran Kolombia dan dua tentara bayaran Amerika-Haiti.

Tujuh belas tersangka ditangkap setelah baku tembak di Pétion-Ville, pinggiran ibu kota Port-au-Prince. Tiga lainnya tewas dan delapan masih buron.

Menurut pejabat Haiti, dua warga Amerika Haiti yang terlibat, James Solages dan Joseph Vincent, ditipu untuk mengambil bagian dalam pembunuhan itu.

Baca Juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Ungkap Penyesalan, Perwakilan Keluarga: Orangtua Memberi Dukungan

Solages mengatakan kepada penyelidik bahwa dia telah melamar pekerjaan di internet sebagai penerjemah untuk orang asing yang dia akui tidak tahu namanya.

Dia mengatakan bahwa dirinya dan Vincent telah diberitahu mereka menjalankan perintah untuk menangkap presiden yang disahkan oleh seorang hakim.

Solages kemudian memanggil pengawal presiden selama serangan itu untuk memberi tahu mereka bahwa mereka berasal dari Badan Penegakan Narkoba AS dan memerintahkan mereka untuk mundur.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah