Varian Delta dari Covid-19 Disebut Sangat Menular, Simak Dampaknya Bagi Negara-negara di Asia Ini

- 3 Juli 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi/Simak dampak dahsyat yang ditimbulkan dari varian Delta virus corona atau Covid-19 bagi negara-negara di Asia ini.
Ilustrasi/Simak dampak dahsyat yang ditimbulkan dari varian Delta virus corona atau Covid-19 bagi negara-negara di Asia ini. /Pexels/Maksim Goncharenok

 

PR CIREBON - Kabar buruk, varian Delta dari virus corona atau Covid-19 disebut sangat menular.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, kasus Covid-19 dengan varian Delta melonjak di seluruh Asia minggu ini.

Rekor jumlah infeksi kasus Covid-19 dengan varian Delta dipegang Australia dan Korea Selatan.

Baca Juga: Pilih Satu Bentuk yang Disukai, Hasilnya Menentukan Jenis Pekerjaan Apa yang Cocok untuk Anda 

Hal ini tentu saja mendorong beberapa negara untuk memperketat pembatasan dan yang lain mempercepat vaksinasi.

Varian tersebut, pertama kali terdeteksi di India pada Desember tahun 2020 lalu, dan telah menyebar ke sekitar 100 negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memperingatkan, Covid-19 varian Delta bisa segera menjadi bentuk virus yang dominan.

Baca Juga: AS Sebut Pandemi Covid-19 Tingkatkan Kasus Perdagangan Manusia, Ini Sebabnya

Varian ini juga mendorong lonjakan kasus di Jepang hingga membuat acara Olimpiade Tokyo menjadi kacau.

Di sisi lain, negara bagian New South Wales Australia yang paling padat penduduknya, melaporkan bahwa kenaikan harian pada hari Jumat 2 Juli 2021 menjadi yang terbesar dalam kasus baru Covid-19 sepanjang tahun ini.

Total kasus di negara bagian dalam wabah terbaru telah mencapai 200, mayoritas disebabkan oleh varian Delta.

Baca Juga: Simak Alasan dan Penyebab Warna Dahak Setiap Orang Berbeda-beda

Wilayah Sydney saat ini juga sedang menjalani penguncian dua minggu untuk menahan wabah Covid-19 khususnya varian Delta.

"Saya pikir vaksin pasti akan mengurangi penyakit, itu pasti akan mengurangi rawat inap. Tapi kita pasti akan memiliki virus yang beredar di masyarakat untuk orang-orang yang tidak divaksinasi," kata Profesor Jill Carr, ahli virus dari College of Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat di Flinders University.

Australia, seperti beberapa negara lain di Asia, telah berjuang untuk menyuntik orang karena keberhasilan awal dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Jadi Sosok Ayah Terbaik bagi Anak Mereka, Nomor Satu Capricorn

Negara tersebut telah memvaksinasi penuh hanya 6 persen dari populasinya, sementara Jepang telah memvaksinasi 12 persen.

Jepang melaporkan pada hari Rabu 30 Juni 2020 bahwa varian Delta sekarang menyumbang hampir sepertiga dari semua kasus di bagian timur negara itu, termasuk Tokyo.

Hal ini diprediksi bisa tumbuh hingga 50 persen pada pertengahan Juli.***

 

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah