Usai Ditemukannya Kuburan Anak-anak Pribumi, Hari Kanada Tidak Dirayakan Masyarakat

- 2 Juli 2021, 18:20 WIB
Masyarakat Kanada tidak merayakan Hari Kanada usai ditemukannya kuburan anak-anak pribumi di sekolah asrama negara itu.
Masyarakat Kanada tidak merayakan Hari Kanada usai ditemukannya kuburan anak-anak pribumi di sekolah asrama negara itu. /

Ratusan orang berbaris melalui pusat kota Toronto pada hari Kamis untuk mendukung anak-anak pribumi yang hilang, mengenakan kemeja oranye dan memegang plakat.

Warna oranye itu digunakan untuk melambangkan pengakuan para korban sistem sekolah asrama di negara itu.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak, Zubairi Djoerban: Saya Tidak Mengerti Mengapa Kita Terkejut

“Kanada memiliki kisah kelam dengan sejarahnya,” kata Akwasi Owusu-Bempah, profesor sosiologi Universitas Toronto yang mempelajari ras, kejahatan, dan peradilan pidana.

“Saya tidak berpikir kita bisa merayakan negara ini apa adanya tanpa mengakui negara ini apa adanya: sebuah utopia dan benteng kesetaraan dan kebebasan dan kesempatan yang sama bagi semua anggota masyarakat,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Reputasi Kanada dalam toleransi dibangun atas upayanya, mulai tahun 1970-an, untuk menciptakan masyarakat multikultural.

Baca Juga: Doakan Sang Ibu dan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny: Aku Sayang Kalian Berdua

Tetapi data menunjukkan ketidaksetaraan yang banyak terjadi baik untuk masyarakat adat dan di antara minoritas.

Dalam pesan Canada Day-nya, Trudeau mengatakan penemuan sisa-sisa ratusan anak di bekas sekolah asrama telah berhak mendesak negaranya untuk merenungkan kegagalan sejarah.

Ia juga menyebut ketidakadilan masih ada bagi masyarakat adat dan banyak lainnya di Kanada.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x