Lebih lanjut, ALi rabiei mengatakan bahwa AS tidak berhak untuk mengomentari proses pemilihan di negara mana pun.
"Pemerintah AS tidak dalam posisi untuk mengomentari proses pemilihan di Iran atau negara lain mana pun," katanya.
Seperti diketahui, Iran dan AS telah menjadi musuh bebuyutan selama lebih dari 40 tahun.
Ketegangan di antara mereka meningkat setelah presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir utama pada 2018 dan memberlakukan sanksi yang melumpuhkan.
Sementara itu, penerus Trump, Joe Biden, lebih suka bergabung kembali dengan perjanjian nuklir dan pihak-pihak yang tersisa dalam perjanjian itu terlibat dalam negosiasi di Wina untuk mencoba menyelamatkannya.
Raisi, yang dianggap dekat dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan politik tertinggi di Iran, mengatakan pada hari Senin bahwa dia tidak akan membiarkan negosiasi berlarut-larut.
Bahkan diungkapkan Raisi bahwa dirinya tidak akan bertemu dengan Joe Biden untuk bernegosiasi terkait rudal.***