Batasi 60.000 Orang Tahun ini, Arab Saudi Hanya Perbolehkan Jemaah Haji yang Berasal dari dalam Kerajaan

- 13 Juni 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji -  Arab Saudi pada Sabtu mengumumkan haji tahun ini akan dibatasi tidak lebih dari 60.000 orang, dan jemaah hanya dari dalam Kerajaan saja.
Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji -  Arab Saudi pada Sabtu mengumumkan haji tahun ini akan dibatasi tidak lebih dari 60.000 orang, dan jemaah hanya dari dalam Kerajaan saja. //Pexels/Shams Alam Ansari

PR CIREBON - Arab Saudi pada Sabtu mengumumkan haji tahun ini akan dibatasi tidak lebih dari 60.000 orang.

Sementara jemaah yang diizinkan oleh Arab Saudi untuk ibadah haji yakni dari semuanya dari dalam kerajaan.

Pembatasan jemaah haji oleh Arab Saudi ini, siakibatkan karena pandemi virus corona yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Drama Terbaru! Ji Sung dan Kim Min Jung Akan Bersaing di The Devil Judge

Pengumuman oleh Kerajaan Arab Saudi datang setelah menjalankan ziarah yang sangat berkurang tahun lalu karena virus, tetapi masih mengizinkan sejumlah kecil umat untuk mengambil bagian dalam upacara tahunan.

Sebuah pernyataan di Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah mengutip Kementerian Haji dan Umrah kerajaan yang membuat pengumuman.

Dikatakan haji tahun ini, yang akan dimulai pada pertengahan Juli, akan dibatasi untuk mereka yang berusia 18 hingga 65 tahun.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Hello Goodbye ' yang Dirilis Reza Arap dan Heiakim

Mereka yang ambil bagian harus divaksinasi juga, kata kementerian itu.

"Kerajaan Arab Saudi, yang merasa terhormat untuk menjadi tuan rumah bagi para peziarah setiap tahun, menegaskan bahwa pengaturan ini muncul dari perhatiannya yang terus-menerus terhadap kesehatan, keselamatan dan keamanan para peziarah serta keselamatan negara mereka," kata pernyataan itu.

Pada haji tahun lalu, sedikitnya 1.000 orang yang sudah bertempat tinggal di Arab Saudi dipilih untuk ikut haji.

Baca Juga: Ada 9 Kode Redeem Mobile Legends 'ML' Terbaru yang Dirilis Moonton Hari Minggu, 13 Juni 2021

Dua pertiganya adalah penduduk asing dari 160 kebangsaan berbeda yang biasanya diwakili di haji. Sepertiganya adalah personel keamanan dan staf medis Arab Saudi.

Setiap tahun, hingga 2 juta Muslim melakukan haji, ziarah yang menuntut fisik dan seringkali mahal yang menarik umat beriman dari seluruh dunia.

Haji, yang diwajibkan bagi semua Muslim yang berbadan sehat untuk dilakukan sekali seumur hidup mereka, dipandang sebagai kesempatan untuk menghapus dosa-dosa masa lalu dan membawa kerendahan hati dan persatuan yang lebih besar di antara umat Islam.

Baca Juga: Percepat Persiapan Pembukaan Pariwisata Bali, Menparekraf Sandiaga Uno Singgung 'BTS'

Keluarga penguasa kerajaan Al Saud mempertaruhkan legitimasinya di negara kaya minyak ini dalam mengawasi dan melindungi situs-situs haji. Memastikan haji terjadi telah menjadi prioritas bagi mereka.

Wabah penyakit selalu menjadi perhatian seputar haji. Peziarah berjuang melawan wabah malaria pada tahun 632, kolera pada tahun 1821 menewaskan sekitar 20.000 orang, dan wabah kolera lainnya pada tahun 1865 menewaskan 15.000 sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Baru-baru ini, Arab Saudi menghadapi bahaya dari virus corona yang berbeda, yang menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah, atau MERS.

Kerajaan meningkatkan langkah-langkah kesehatan masyarakat selama haji pada tahun 2012 dan 2013, mendesak orang sakit dan orang tua untuk tidak ambil bagian.

Baca Juga: Masih Khawatir Covid-19, Sekolah di Jepang Mulai Batalkan Ikut Program Menonton Olimpiade Tokyo

Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat Arab Saudi juga memberlakukan larangan jemaah haji yang datang dari negara-negara yang terkena virus Ebola.

Arab Saudi telah menutup perbatasannya selama berbulan-bulan untuk mencoba dan menghentikan penyebaran virus corona.

Sejak awal pandemi, kerajaan telah melaporkan lebih dari 462.000 kasus virus dengan 7.500 kematian.

Ini telah memberikan sekitar 15,4 juta dosis vaksin virus corona, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Kerajaan itu adalah rumah bagi lebih dari 30 juta orang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x