Masih Khawatir Covid-19, Sekolah di Jepang Mulai Batalkan Ikut Program Menonton Olimpiade Tokyo

- 13 Juni 2021, 05:00 WIB
Sejumlah sekolah di Jepang mulai menolak untuk ikut program menonton Olimpiade Tokyo.
Sejumlah sekolah di Jepang mulai menolak untuk ikut program menonton Olimpiade Tokyo. /Reuters/Athit Perawongmetha

PR CIREBON – Sekolah-sekolah di Jepang mulai menolak berpartisipasi dalam program yang menawarkan siswa-siswinya kesempatan untuk menonton Paralimpiade dan Olimpiade Tokyo.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo mulai menerima keterangan pembatalan dari sekolah-sekolah tersebut.

Sejumlah pemerintah daerah yang dekat dengan Tokyo telah memilih keluar dari program tersebut karena kekhawatiran akan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Ribuan Orang Kanada Lakukan Aksi Dukung Keluarga Muslim yang Tewas Diserang

Terlebih karena penyelenggara belum memutuskan batasan penonton pada gelaran Olimpiade.

Karena itu, banyak dewan pendidikan yang merasa tidak yakin jika siswa dapat menyaksikan jalannya pertandingan Olimpiade secara langsung.

Di Nakai, Prefektur Kanagawa, 320 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dijadwalkan untuk menonton pertandingan sepak bola dan bisbol di Yokohama.

Baca Juga: Aurel Dapat Edelweiss dari Atta, Gilang Juragan 99: Semoga Cinta Kalian Abadi

Namun, dewan pendidikan kota tersebut memutuskan untuk mundur pada bulan ini berdasarkan pandangan dari para kepala sekolah.

"Kami sudah berencana untuk bepergian dengan kereta api, tetapi risiko infeksinya tinggi," kata kepala divisi pendidikan kota tersebut, Tetsuya Takahashi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara pada 13 Juni 2021.

Diketahui, program tersebut menyediakan tiket Olimpiade kepada sekolah-sekolah dan pemerintah daerah dengan harga diskon 2.020 yen (sekitar Rp262 ribu).

Baca Juga: Kebiasaan yang Ternyata Dapat Membuat Tubuh Terlihat Lebih Tua

Sementara itu, Dewan Pendidikan Yokohama mengonfirmasi kembali 323 sekolah yang sudah berencana menonton pertandingan dan memastikan jika mereka akan melanjutkan rencana tersebut tidak.

Di sisi lain, pejabat Prefektur Chiba berencana mengambil keputusan setelah pemerintah pusat mengumumkan batas penonton di venue dan tindakan lebih lanjut mengenai pengendalian infeksi.

Terkait kelanjutan program tersebut, Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa mengatakan keputusan tersebut akan ditentukan setelah berkonsultasi dengan kementerian pendidikan dan panitia penyelenggara (Olimpiade), ketika batas penonton sudah diputuskan pada bulan Juni.

Baca Juga: Foto Christian Sugiono Muda Disebut Mirip Titi Kamal, 'Pantes Jodoh'

Dengan sekitar 40 hari tersisa sebelum upacara pembukaan Olimpiade, Tokyo masih berada dalam status darurat Covid-19 sejak akhir April, yang sekaligus bertujuan menurunkan jumlah kasus.

Pada musim panas 2019, ibukota Jepang itu rencananya akan menerima sekitar 900.000 siswa dari berbagai sekolah negeri dan swasta yang akan menyaksikan pertandingan Olimpiade.

"Kami memahami bahwa orang-orang khawatir dengan situasi pandemi,” kata seorang pejabat pemerintah kota Tokyo.

“Kami siap untuk membatalkan program jika kami menilai keselamatan dan keamanan mereka tidak terjamin, dan kami akan mengatur agar pembatalan tersebut dapat dilakukan, bahkan pada hari itu juga," sambungnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x