Tetapi, Ilhan Omar menolak, menyebut pernyataan kelompok Demokrat itu dianggap salah arah.
“Kiasan Islamophobia dalam pernyataan mereka ofensif. Pelecehan dan pembungkaman terus-menerus dari para penandatangan surat ini tak tertahankan,” cuit Ilham Omar melanjutkan pernyataannya di Twitter.
Lantas dia membagikan contoh jenis ancaman pembunuhan yang diterima kantornya setiap kali dia menjadi sasaran tuduhan seperti yang dia terima minggu ini.
Para pemimpin DPR dari Partai Demokrat melompat ke dalam keributan yang geger itu, berharap untuk menghindari kekisruhan besar seperti yang melanda Demokrat pada tahun 2019.
Ketika DPR memilih untuk mengutuk diskriminasi anti-Semitisme dan anti-Muslim, setelah Ilhan Omar menyarankan pendukung AS Israel memiliki kesetiaan ganda.
“Kritik yang sah terhadap kebijakan Amerika Serikat dan Israel dilindungi oleh nilai-nilai kebebasan berbicara dan debat demokratis,” enam pemimpin Demokrat DPR, termasuk Ketua Nancy Pelosi, mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis, 10 Juni 2021.
“Tetapi menarik kesetaraan palsu antara negara-negara demokrasi seperti AS dan Israel dan kelompok-kelompok yang terlibat dalam terorisme seperti Hamas dan Taliban menimbulkan prasangka dan merusak kemajuan,” kata kelompok itu.
Menanggapi keprihatinan mereka, Ilahn Omar menawarkan klarifikasi pertanyaannya kepada Antony Blinken di Komite Urusan Luar Negeri DPR.