PR CIREBON- Pemerintah Malaysia mengatakan pada Minggu, 30 Mei 2021, bahwa semua mal harus ditutup selama pemberlakukan lockdown skala nasional yang akan mulai diterapkan pada Juni.
Meski semua mal ditutup selama lockdown di Malaysia, namun 17 sektor layanan penting akan diizinkan beroperasi selama dua minggu "penguncian total" yang akan datang.
Adapun, sektor-sektor di Malaysia yang akan tetap buka selama lockdown termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.
Baca Juga: Serangan Islamofobia di Prancis Meningkat 53 Persen pada Tahun 2020
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, pemerintah juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas.
lebih lanjut, mereka perlu beroperasi dengan kapasitas 60 persen.
"Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja," kata Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob dalam jumpa pers.
"Tapi saya telah membaca posting media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60 persen," tambahnya.