Dia merujuk pada upaya DK PBB sebelumnya untuk sebuah pernyataan yang menuntut gencatan senjata segera, yang semuanya telah diblokir oleh AS dan ancaman veto.
Baca Juga: Dua Negara Bagian India Tetapkan Epidemi Jamur Hitam saat Infeksi Covid-19 Masih Berkecamuk
"Komunitas internasional sangat kecewa dengan bagaimana AS berperilaku dalam konflik Palestina-Israel. Orang tidak bisa tidak bertanya, apakah ini diplomasi yang menampilkan apa yang disebut hak asasi manusia dan nilai-nilai yang diklaim AS untuk diperjuangkan?," ungkapnya.
"Mengapa AS begitu tidak berperasaan tentang hak asasi rakyat Palestina sementara terus berbicara tentang penegakan hak asasi manusia Muslim?" tanyanya.
Zhao Lijian juga menuduh Washington pilih kasih dan mengatakan AS hanya peduli pada kepentingannya, bukan manfaat dari masalah itu sendiri.
Baca Juga: Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Sri Mulyani: Jaga Semangat Nasionalisme
"Bukankah itu hanya menggunakan hak asasi manusia sebagai dalih? Pihak oposisi AS telah menahan Dewan Keamanan dari mengambil tindakan terhadap konflik Palestina-Israel, apakah ini yang disebut AS sebagai tatanan internasional berbasis aturan?" dia menambahkan.
Dia skeptis atas laporan bahwa Presiden AS Joe Biden mendukung gencatan senjata dalam krisis Israel-Palestina, menambahkan bahwa Biden mengatakan bahwa AS mendukung gencatan senjata tidaklah cukup.
Zhao Lijian meyakinkan bahwa Tiongkok akan terus mendorong Dewan Keamanan untuk memenuhi tugasnya.
Baca Juga: Atta dan Aurel Diminta Bersabar Hadapi Cobaan, Gus Miftah: Allah Janjikan Kebahagiaan di Sisi Lain