Kini, Inggris sedang berjuang untuk membendung varian tersebut, yang telah memporak-porandakan India dengan sejumlah besar kasus.
Pakar kesehatan Inggris khawatir strain tersebut dapat membunuh sebanyak 1.000 orang per hari dan mungkin 50 persen lebih menular daripada strain 2020.
Baca Juga: Mengenang Wimar Witoelar, Dirinya Sempat Jelaskan Tentang Politik Identitas bagi Indonesia
Upaya penahanan juga dapat bertentangan dengan upaya negara untuk mencabut pembatasan virus Corona.
"Jika virus secara signifikan lebih mudah menular, kami kemungkinan akan menghadapi beberapa pilihan sulit," kata Perdana Menteri Boris Johnson kepada wartawan pekan lalu.
"Saya harus jujur dengan Anda bahwa ini bisa menjadi gangguan serius bagi kemajuan kita."
Moderna baru-baru ini mengumumkan hasil uji klinis yang menunjukkan bahwa mendapatkan suntikan ketiga dari vaksinnya meningkatkan keefektifan terhadap varian yang pertama kali diidentifikasi di Brasil dan Afrika Selatan.
Dalam pengumumannya, Moderna mengatakan uji klinis vaksin itu diposisikan saat mutasi baru muncul.
Selain Moderna, vaksin Pfizer juga digunakan secara luas di AS dan pihak kesehatan negara tersebut mempersilakan siapapun yang telah divaksinasi secara penuh untuk tidak mengenakan masker.***