Pejabat Kesehatan AS Sebut Vaksin Pfizer dan Moderna Efektif terhadap Varian Virus India

- 19 Mei 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer dan Moderna - Vaksin Pfizer dan Moderna disebut efektif oleh pejabat kesehatan AS terhadap varian virus Corona yang pertama kali terdeteksi di India.
Ilustrasi vaksin Pfizer dan Moderna - Vaksin Pfizer dan Moderna disebut efektif oleh pejabat kesehatan AS terhadap varian virus Corona yang pertama kali terdeteksi di India. /DADO RUVIC/REUTERS

PR CIREBON – Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa varian virus Corona yang pertama kali terdeteksi di India kemungkinan akan mampu dilawan oleh vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech.

Varian India yang lebih menular, B.1.617.2 itu disebut sebagai varian yang menjadi perhatian, telah terdeteksi di Inggris, AS dan Indonesia.

Dr. Anthony Fauci dari AS mengatakan bahwa data awal menunjukkan suntikan vaksin dua dosis yang sudah digunakan setidaknya sebagiannya memiliki kemungkinan melindungi tubuh dari varian India dan jenis lainnya.

Baca Juga: Polisi Amankan 3 WNA dalam Aksi Solidaritas Penyerangan Israel ke Palestina di Kedubes AS

“Data dari beberapa penelitian dalam beberapa hari terakhir menunjukkan vaksin mempertahankan antibodi terhadap berbagai varian selama enam bulan,” kata Fauci pada briefing Covid-19 Gedung Putih, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Dia menambahkan terdapat data yang menunjukkan keefektifan vaksin tersebut untuk melindungi terhadap infeksi dan penyakit serius.

“Jadi ringkasnya, ini hanyalah contoh lain dari data ilmiah yang diperoleh, menunjukkan alasan lain yang sangat kuat mengapa kita harus divaksinasi,” kata Fauci selama pengarahan, yang diadakan secara virtual.

Baca Juga: Tagar 'YouTubeDOWN' Ramai di Twitter, Berikut Pernyataan Resmi Pihak YouTube

Pejabat kesehatan Inggris mengatakan bahwa varian India dikhawatirkan akan menjadi menjadi strain dominan di negara Ratu Elizabeth itu.

Kini, Inggris sedang berjuang untuk membendung varian tersebut, yang telah memporak-porandakan India dengan sejumlah besar kasus.

Pakar kesehatan Inggris khawatir strain tersebut dapat membunuh sebanyak 1.000 orang per hari dan mungkin 50 persen lebih menular daripada strain 2020.

Baca Juga: Mengenang Wimar Witoelar, Dirinya Sempat Jelaskan Tentang Politik Identitas bagi Indonesia

Upaya penahanan juga dapat bertentangan dengan upaya negara untuk mencabut pembatasan virus Corona.

"Jika virus secara signifikan lebih mudah menular, kami kemungkinan akan menghadapi beberapa pilihan sulit," kata Perdana Menteri Boris Johnson kepada wartawan pekan lalu.

"Saya harus jujur dengan Anda bahwa ini bisa menjadi gangguan serius bagi kemajuan kita."

Baca Juga: India Kembali Catat Rekor Penambahan Jumlah Kematian Covid-19 Tertinggi dengan 4.529 Korban dalam Sehari

Moderna baru-baru ini mengumumkan hasil uji klinis yang menunjukkan bahwa mendapatkan suntikan ketiga dari vaksinnya meningkatkan keefektifan terhadap varian yang pertama kali diidentifikasi di Brasil dan Afrika Selatan.

Dalam pengumumannya, Moderna mengatakan uji klinis vaksin itu diposisikan saat mutasi baru muncul.

Selain Moderna, vaksin Pfizer juga digunakan secara luas di AS dan pihak kesehatan negara tersebut mempersilakan siapapun yang telah divaksinasi secara penuh untuk tidak mengenakan masker.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah