PR CIREBON - Presiden Perancis Emmanuel Macron berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang meningkatnya konflik antara Israel dan Palestina dan menyerukan kembalinya perdamaian di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Emmanuel Macron mengutuk serangan roket oleh Hamas dan mengatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri.
Emmanuel Macron juga menyatakan keprihatinan tentang penderitaan penduduk sipil di Gaza, yang dijalankan oleh Hamas.
Israel menghantam Gaza dengan tembakan artileri dan serangan udara hingga menewaskan 13 orang termasuk tiga anak-anak.
Serangan itu terjadi saat menargetkan terowongan militan Palestina untuk mencoba menghentikan serangan roket di kota-kota Israel.
Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Jumat, 14 Mei 2021, bahwa Israel tidak memiliki rencana untuk mengalah dalam serangannya terhadap Hamas di Gaza, setelah pemboman besar-besaran yang menargetkan sasaran kelompok itu di daerah kantong Palestina.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Jawab Sentilan Soal Gaza, Sebut Sedang Berusaha Datangkan Dubes Palestina ke Podcast
“Mereka menyerang ibu kota kami, mereka menembakkan roket ke kota-kota kami. Mereka membayar dan akan terus membayar mahal untuk itu, "kata Benjamin Netanyahu, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.
Melihat ketegangan yang terus memanas dan sikap saling serang yang terus berlanjut antara kelompok Hamas di Palestina dan pasukan tentara Israel sangat memprihatinkan perdamaian dunia.
Ketegangan antara Palestina dan Israel sangat mengancam perdamaian dunia dan dikhawatirkan akan dapat memicu ketegangan lainnya.
Oleh karena itu, Emmanuel Marcon memilih untuk menasihati Benjamin Netanyahu agar menghentikan serangan dan kembali pada perdamaian.
Namun, seperti yang terlihat, Netanyahu seolah tak berencana untuk mengalah dan menghentikan serangan.
Hal itu terlihat dari sejumlah serangan Israel ke wilayah Palestina yang semakin meningkat.
Sementara itu di Palestina, korban anak-anak, perempuan bahkan petugas medis terus berjatuhan hingga memasuki angka yang cukup tinggi. ***