PR CIREBON – Lonjakan kasus Covid-19 di India, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebabkan lemahnya protokol kesehatan dan munculnya varian baru.
WHO menyebutkan bahwa varian baru yang muncul di India itu bersifat lebih menular daripada beberapa varian lain.
Kini, WHO mengklasifikasikan varian India yang disebut B1617 itu sebagai varian yang menjadi perhatian global dan membutuhkan pelacakan lebih tinggi.
B1617 merupakan varian keempat yang mendapat klasifikasi sebagai perhatian global, setelah sebelumnya adalah varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
"Kami mengklasifikasikan ini sebagai varian yang menjadi perhatian di tingkat global," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO tentang Covid-19, dalam sebuah pengarahan.
"Ada beberapa informasi yang tersedia yang menunjukkan peningkatan transmisi," tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Ratusan Pengguna Media Sosial Tuduh Instagram dan Facebook Hapus Konten Soal Kekerasan di Palestina
Infeksi dan kematian virus Corona di India mendekati rekor tertinggi harian pada Senin, 10 Mei 2021 kemarin.
Lonjakan yang semakin tinggi itu meningkatkan seruan kepada pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan lockdown pada negara terpadat kedua di dunia itu.
WHO mengatakan garis keturunan utama B1617 pertama kali diidentifikasi di India pada Desember, meskipun versi sebelumnya terlihat pada Oktober 2020.
Variannya telah menyebar ke negara lain, dan banyak negara telah mencegah atau membatasi pergerakan dari India.
Van Kerkhove mengatakan informasi lebih lanjut tentang varian dan tiga sub-garis keturunannya akan tersedia pada Selasa, 11 Mei 2021, waktu setempat.
"Meskipun ada peningkatan penularan yang ditunjukkan oleh beberapa studi pendahuluan, kami memerlukan lebih banyak informasi tentang varian virus ini dan garis keturunan ini dan semua sub-garis keturunan," katanya.
Baca Juga: Ironis! Pria Asal Iran Ini Terbakar Sendiri Saat Sedang Membakar Bendera Israel
Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan penelitian sedang dilakukan di India untuk memeriksa penularan varian, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan respons antibodi pada orang yang telah divaksinasi.
“Apa yang kita ketahui sekarang adalah bahwa vaksin itu bekerja, diagnosa bekerja, pengobatan yang sama yang digunakan untuk virus biasa bekerja, jadi sebenarnya tidak perlu mengubah apapun,” kata Swaminathan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa WHO meluncurkan seruan "Bersama untuk India" guna mengumpulkan dana guna membeli oksigen, obat-obatan dan peralatan pelindung bagi petugas kesehatan.***