"Tetapi situasi di banyak negara dengan jelas membuktikan bahwa vaksin tidak pernah menjadi obat mujarab universal," kata surat kabar itu.
Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk siap menghadapi pandemi yang tidak tahu ujungnya kapan dan menggambarkan 'kenyataan yang terhindarkan'.
Korea Utara diharapkan menerima hampir dua juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca pada paruh pertama tahun ini, melalui program berbagi COVAX.
Akan tetapi, Edwin Salvador, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Korea Utara, pengiriman ditunda pada April lalu karena kekurangan pasokan.
Salvador mengatakan Korea Utara sedang menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan untuk menerima vaksin, tetapi tidak merinci lebih lanjut.
Artikel ini sebelumnya tayang pada Pikiran Rakyat dengan judul "Tak Percaya Buatan Asing, Korea Utara Tuding Vaksin Covid-19 Bukan Obat Mujarab"***