Tetapi, kementerian tersebut tidak mengungkapkan nilai kesepakatan atau rincian lebih lanjut.
Kesepakatan Prancis dan Mesir juga diketahui mencakup kontrak untuk penyediaan rudal MBDA dan penyedia peralatan Safran Electronics & Defense yang bernilai 200 juta euro atau setara dengan Rp 3,4 triliun.
Baca Juga: Quotes Ramadhan Hari ke-22 Puasa: Karakter Muttaqin, Ciri Orang Beriman dan Bertaqwa
Namun, pihak kementerian keuangan, kementerian luar negeri dan angkatan bersenjata Prancis belum dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasi.
Perlu diketahui, bahwa Prancis merupakan pemasok senjata utama Mesir sejak 2013 hingga 2017.
Diantaranya, terdapat kesepakatan penjualan 24 pesawat tempur dengan 12 opsi tambahan.
Selanjutnya, kontrak-kontrak tersebut telah usai, termasuk kesepakatan untuk penjualan jet Rafale dan kapal perang yang telah berada pada tahap lanjutan.
Sementara itu, para diplomat mengungkapkan bahwa penjualan senjata Prancis ke Mesir sangat berkaitan dengan masalah pembiayaan.
Hal itu, dikarenakan ada kekhawatiran tentang kemampuan jangka panjang Mesir untuk membayar kembali pinjaman yang dijaminkan negaranya, daripada kekhawatiran Prancis terhadap situasi hak asasi manusia di Mesir.***