"Secara bertahap ada kasus transfer atau penerimaan file yang dipindai atau perangkat lunak melalui internet menjadi fokus," tambahnya.
Revisi itu, yang pertama kali digariskan pada Januari, muncul setelah Korea Selatan pada Desember melarang peluncuran selebaran propaganda ke Korea Utara.
Baca Juga: PSS Sleman vs Persib Bandung, Siapa Lawan Persija di Final Piala Menpora 2021?
Tindakan itu menuai kritik dari aktivis hak asasi, yang selama beberapa dekade mengirim selebaran anti-Korea Utara ke perbatasan menggunakan balon atau botol di laut.
Hal tersebut juga menarik perhatian negatif dari beberapa politisi di Amerika Serikat, yang merupakan sekutu terbesar Korea Selatan.
Minggu lalu, Komisi Hak Asasi Manusia Dewan Perwakilan Rakyat AS menyampaikan kekhawatiran bahwa beberapa tindakan yang diambil oleh Seoul dapat melanggar kebebasan berekspresi.
Para pegiat di Korea Selatan telah mengirimkan makanan, obat-obatan, uang, radio mini, dan stik USB berisi berita dan drama Korea Selatan.
Sementara para pembelot sering mencoba untuk tetap berhubungan dengan anggota keluarga melalui telepon atau internet.
Korea Utara yang terisolasi telah lama mengecam praktik tersebut dan tahun lalu telah meningkatkan kecamannya terhadap hal itu.