Penelitian Ungkap Hanya 3 Persen Ekosistem Dunia yang Tetap Utuh, Salah Satunya Hutan Amazon

- 15 April 2021, 15:08 WIB
ILUSTRASI - Terdapat studi penelitian yang mengungkapkan bahwa hanya tiga persen ekosistem dari daratan dunia yang tetap utuh.*
ILUSTRASI - Terdapat studi penelitian yang mengungkapkan bahwa hanya tiga persen ekosistem dari daratan dunia yang tetap utuh.* /Pixabay/psychofladoodle

PR CIREBON - Terdapat studi penelitian yang mengungkapkan bahwa hanya 3 persen ekosistem dari daratan dunia yang tetap utuh.

Ekosistem hutan belantara yang tidak rusak oleh aktivitas manusia ini terdapat di bagian hutan tropis Amazon.

Menurut penulis utama studi penelitian Dr. Andrew Plumptre, menjelaskan bahwa ekosistem daerah asli di Amazon dapat berkembang dengan reintroduksi hewan.

Baca Juga: Kandidat Pemilu di India Gunakan Anjing Liar sebagai Baliho Berjalan, Aktivis Hewan Minta Polisi Bertindak

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian pada 15 April 2021, penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal 'Frontiers in Forests and Global Change'.

Para peneliti menyarankan untuk memperkenalkan kembali spesies penting ke beberapa area yang rusak, seperti gajah atau serigala.

Misalnya, gajah dapat membuka lahan ekosistem penting di hutan. Sementara, serigala dapat mengendalikan populasi zebra dan rusa.

Baca Juga: Lirik Lagu To Begin Again – Ingrid Michaelson ft. ZAYN Lengkap dengan Terjemah Bahasa Indonesia

Hal tersebut merupakan sebuah langkah yang dapat memulihkan hingga 20 persen dari daratan dunia demi keutuhan ekologis.

Analisis sebelumnya telah mengidentifikasi daerah hutan belantara berdasarkan sebagian besar citra satelit dan memperkirakan bahwa 20-40 persen permukaan bumi sedikit terpengaruh oleh manusia.

Namun, menurut para ilmuwan berpendapat bahwa hutan, sabana, dan tundra dapat tampak utuh secara ekologis.

Baca Juga: Akibat Berat Badan Naik, Wanita Ini Harus Rela Potong Cincin Berlian dari Jarinya

Secara luas, diakui bahwa dunia berada dalam krisis keanekaragaman hayati, dengan banyak populasi satwa liar.

Hal ini, juga berdampak besar pada spesies asing invasif yaitu kucing, rubah, kelinci, kambing, dan unta yang tidak menemukan area utuh yang tersisa.

Beberapa ilmuwan berpikir kepunahan massal keenam kehidupan di Bumi dimulai, dengan konsekuensi serius untuk makanan, dan air bersih serta udara yang bergantung pada umat manusia.

Baca Juga: Kisah Singkat Nabi Nuh AS dalam Menyebarkan Kebenaran Agama Allah SWT

“Sebagian besar dari apa yang kami anggap sebagai habitat utuh adalah spesies yang hilang yang telah diburu oleh manusia,” kata Plumptre, sebagai penulis utama studi penelitian tersebut.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal 'Frontiers in Forests and Global Change'.

Sebagian besar data adalah untuk mamalia, tetapi juga termasuk beberapa burung, ikan, tumbuhan, reptil, dan amfibi.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x