Protes Anti Kudeta Militer di Myanmar Terus Memanas, Aktivis Gelar 'Serangan Cat Berdarah'

- 15 April 2021, 09:40 WIB
Demonstrasi di Myanmar.*
Demonstrasi di Myanmar.* /Reuters/Athit Perawongmetha

PR CIREBON – Protes anti kudeta Myanmar yang dimulai sejak Februari lalu masih belum usai hingga saat ini, di mana korban penembakan oleh militer terus berjatuhan.

Untuk mewakili darah ratusan orang yang terbunuh saat melakukan protes pada militer tersebut, aktivis di Myanmar memercikkan cat dan pewarna merah di jalanan dan bangunan.

Tindakan yang dilakukan para aktivis itu berlangsung pada Rabu, 14 April 2021 waktu setempat, setelah 19 dokter didakwa oleh militer Myanmar dengan tuduhan penghasutan karena berpartisipasi dalam kegiatan protes.

Baca Juga: Lezat! Simak Resep Cara Membuat Puding Kopyor, Cocok Jadi Takjil Buka Puasa

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta terjadi, dengan protes harian dan berbagai kampanye pembangkangan, termasuk pemogokan oleh pekerja di banyak sektor.

Para aktivis pun telah membatalkan perayaan yang biasanya digelar selama lima hari pada festival Tahun Baru tradisional di negara itu.

Pada Rabu kemarin, masyarakat di berbagai kota di seluruh negeri bergabung dengan apa yang para aktivis sebut sebagai ‘serangan cat berdarah’.

Baca Juga: Sering Disebut Istri Sultan Andara, Intip Momen Buka Puasa Hari Kedua Nagita Slavina, Mewah?

Di kota utama Yangon, pengunjuk rasa menyemprot trotoar yang dicat dan papan nama di luar kantor pemerintah dengan warna merah.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x