Hubungan Iran dan AS Memanas di Era Donald Trump, Kini Kedua Negara Mulai Diskusi Kembali Soal Nuklir

- 3 April 2021, 11:26 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan bendera Iran.*
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan bendera Iran.* //Pixabay

“Ini adalah langkah pertama,” ujar utusan Biden Iran Rob Malley di Twitter.

Sebelumnya, Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian pada 2015, menuduh Iran terus menerus melakukan kecurangan.

Ia juga menyebut adanya kampanye dari Iran yang memberi tekanan berupa peningkatan sanksi AS dan tindakan keras lainnya.

Iran menanggapi dengan mengintensifkan pengayaan uranium dan pembangunan sentrifugal yang jelas melanggar kesepakatan tersebut, sambil mempertahankan desakannya bahwa pengembangan nuklirnya adalah untuk tujuan sipil dan bukan militer.

Baca Juga: Vladimir Putin Dijuluki Pria Terseksi di Rusia, Kerap Berpose Bertelanjang Dada

Israel, Arab Saudi, dan sekutu AS lainnya serta mitra strategis selalu waspada terhadap kemungkinan saingan utama mereka, Iran, memperoleh senjata nuklir, menjaga ketegangan di wilayah di mana militer AS hadir dan sering melakukan intervensi.

Pengayaan Iran dipandang meningkatkan tekanan agar AS kembali ke kesepakatan nuklir dan pencabutan sanksi Donald Trump, termasuk langkah-langkah perbankan yang bertujuan memutus negara dari sistem keuangan internasional.

Tindakan administrasi Donald Trump lainnya memberi sanksi terhadap penjualan minyak Iran dan memasukkan pejabat tinggi pemerintah ke dalam daftar hitam.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x