“Saya berharap studi kolaboratif di masa mendatang mencakup berbagi data yang lebih tepat waktu dan komprehensif," ucapnya.
Dalam laporan akhirnya, yang ditulis bersama dengan para ilmuwan Tiongkok, tim yang dipimpin WHO yang menghabiskan empat minggu di sekitar Wuhan pada Januari-Februari 2021.
Laporan WHO tersebut menyebutkan Covid-19 mungkin ditularkan dari kelelawar ke manusia. Kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin menjadi penyebabnya.
Namun, ketidakmampuan misi WHO untuk menyimpulkan di mana atau bagaimana virus mulai menyebar pada manusia berarti bahwa ketegangan akan terus berlanjut tentang bagaimana pandemi dimulai.
Amerika Serikat sebelumnya menuduh Tiongkok menghalangi WHO untuk menyelidiki Covid-19.
"Studi pakar internasional tentang sumber virus SARS-CoV-2 tertunda secara signifikan dan tidak memiliki akses ke data dan sampel asli yang lengkap,” kata pernyataan bersama Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Israel, Jepang, Latvia, Lithuania , Norwegia, Korea, Slovenia, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Tedros menyebutkan masih perlu menyelidiki lebih lanjut tentang asal usul Covid-19 di laboratorium Wuhan.
“Saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif. Data dan studi lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat," katanya kepada negara-negara anggota dalam sambutan yang dirilis oleh WHO.