PR CIREBON – Seorang ibu membagikan pengalaman traumatisnya bersama sang anak.
Pengalaman traumatis yang dialami ibu 2 anak bernama Safra Hussain itu ia alami di toilet rumahnya sendiri.
Sang ibu harus berada di toilet selama 7 jam karena terkunci, bersama dengan kedua anaknya yang masih kecil.
Baca Juga: Impor Beras di Tengah Stok Melimpah, Mardani Ali Sera: Berpihak Kepada Siapa Sebenarnya Pemerintah?
Safra baru bisa keluar dari toilet bersama anak-anaknya hanya setelah sang suami pulang ke rumah, yakni 7 jam kemudian setelah ia terkunci.
Kejadian yang diunggahnya di media sosial Facebook itu terjadi saat Safra memandikan anak-anaknya, dan ia baru menyadari mereka terkunci setelah selesai memandikan mereka.
Sebagaimana diberitakan di PR Pangandaran dalam artikel "Terkunci Tujuh Jam Bersama 2 Anaknya di Toilet, Ibu ini Bagikan Pengalaman Mengerikannya" namun, ia tetap berusaha tenang dengan membiarkan fokus anak-anaknya teralihkan dengan membiarkan mereka bermain dengan sabun.
“Untuk menenangkan diri, karena saya adalah orang yang mudah menjadi panik, saya mencoba mengalihkan perhatian anak-anak dengan membiarkan mereka bermain bersama gelembung yang dihasilkan sabun,” ujarnya.
Dia melakukan apapun yang ia bisa, Safra mencoba menarik kenop pintu menggunakan hanger handuk.
Namun hal itu tidak berhasil. Ia juga tidak membawa ponsel yang dapat digunakan untuk meminta bantuan.
Meskipun ia mencoba tenang, Safra kemudian menjadi risau, sebab tangan dan kaki anak tertuanya telah membiru.
Ia juga telah memanaskan pemanas air pada level maksimal, namun ia takut dengan risiko yang dapat menyebabkan lemas hingga kesulitan bernapas.
Kemudian ketika putrinya mengatakan bahwa ia lapar, Safra mengatakan tidak punya pilihan lain, selain memberinya air dari shower.
“Untuk putri terkecil Malika, saya menyusuinya. Pada saat itu kami semua mengalami hipotermia. Kami sangat lelah dan mengantuk. Kami merasa seperti akan menutup mata kami,” ujarnya.
Safra kemudian mengatakan bahwa ia merasa hancur dan tidak dapat melakukan apapun, ketika putri tertuanya mengatakan bahwa ia kedinginan.
Sementara putrinya bukanlah tipikal anak yang biasa menggunakan selimut, ketika tidur menggunakan pendingin ruangan.
Baca Juga: Tips Tambahkan Warna Netral di Ruang Keluarga yang Mampu Ciptakan Suasana Hangat
Ia juga mengamati bahwa putrinya telah mulai membiru dan kulitnya pun mulai mengeriput.
Bersyukur, suaminya menyadari bahwa ada yang salah dengan Safra, ia tidak mengunggah apapun di media sosialnya, tidak seperti yang biasa ia lakukan.
Ia pun mencoba menghubungi Safra, namun tidak ada jawaban.
Pada pukul 16.30, suaminya pergi ke sekolah untuk menjemput putri tertuanya. Namun pihak sekolah mengatakan bahwa putrinya absen hari itu. Bergegas suami Safra segera pulang ke rumah.
Ia kemudian menemukan bahwa istri dan anak-anaknya terjebak di dalam toilet.
Ia mencoba membuka kunci pintu, namun hal itu mustahil dilakukan. Akhirnya ia menendang pintu tersebut hingga terbuka.
Safra kemudian mengatakan bahwa putri tertuanya masih takut menggunakan toilet sebab kejadian tersebut.
“Tolong doakan putri saya juga. Ia masih mengalami trauma dan takut pergi ke toilet hingga hari ini,” ujarnya.*** (Dahelia Saputri/PR Pangandaran)