Para ahli dan pembuat kebijakan memperingatkan agar tidak menggunakan cuitan yang menghasut dan rasis karena dapat berfungsi sebagai seruan untuk kejahatan rasial.
"Jangan lampirkan lokasi atau etnis pada penyakit ini, ini bukan 'Virus Wuhan,' 'Virus Tiongkok' atau 'Virus Asia," tulis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam buletin Februari 2020.
Penulis studi mengatakan hasil studi mereka mengkonfirmasi bahwa kebangsaan, ras, atau etnis tidak boleh dilampirkan pada nomenklatur penyakit, karena nama-nama ini dapat membawa konotasi merendahkan yang dapat menstigmatisasi komunitas.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)