Serangan Anti-Asia Meningkat, Studi Baru Tunjukkan Cuitan Donald Trump Berpengaruh pada Sentimen Rasisme

- 21 Maret 2021, 13:00 WIB
Studi baru menyebutkan bahwa serangan rasisme anti-Asia ditingkatkan oleh cuitan Donald Trump.*
Studi baru menyebutkan bahwa serangan rasisme anti-Asia ditingkatkan oleh cuitan Donald Trump.* //Pixabay/Eric Thayer

Studi tersebut muncul setelah serangkaian serangan terhadap komunitas Asia di AS, termasuk serangkaian penembakan di Atlanta yang menewaskan enam wanita keturunan Asia.

Baca Juga: Patung Lilin Donald Trump Tidak Lagi Dipamerkan, Pihak Museum: Orang-orang Terus Meninju Wajahnya

Studi tersebut menunjukkan perbedaan dalam sentimen anti-Asia ketika menggunakan tagar netral seperti #COVID-19 versus hashtag rasis seperti #Chinesevirus.

Sebanyak 20 persen dari hashtag yang terkait dengan #COVID-19 menunjukkan sentimen anti-Asia, dibandingkan dengan 50 persen dari tagar dengan #Chinesevirus.

Dr. John Brownstein yang juga penulis studi tersebut, mengatakan bahwa percakapan online semacam itu dapat memicu reaksi kekerasan.

Baca Juga: 250 Warga Tewas dalam Aksi Kudeta, Pengunjuk Rasa Myanmar Suarakan Protes dengan Lilin

"Kami sering melihat bahwa percakapan online yang berisi pesan kebencian tidak tetap online. Seringkali, percakapan yang terjadi di media sosial menghasilkan konsekuensi dunia nyata," kata Brownstein.

Dr. Daniel Rogers, seorang ahli informasi hoaks di Universitas New York mengatakan, konten kebencian di media sosial dapat menyebabkan lebih banyak hal yang sama disajikan kepada pengguna melalui algoritma platform.

Pejabat kesehatan internasional dengan sengaja menghindari pelekatan geografi pada virus untuk menghindari kesalahan, tetapi Donald Trump bersikeras untuk mengikat Tiongkok ke Covid-19 di setiap kesempatan.

Baca Juga: Datangkan Farshad Noor, Persib Bandung Makin Percaya Diri Tatap Piala Menpora dan Liga 1

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x