Ilmuwan Jerman Yakini Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan, Begini Alasannya

- 20 Februari 2021, 08:10 WIB
Ilustrasi virus corona. Ilmuwan asal Jerman mengatakan bahwa dirinya sangat yakin virus Corona berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan.*
Ilustrasi virus corona. Ilmuwan asal Jerman mengatakan bahwa dirinya sangat yakin virus Corona berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan.* /Pixabay.com/olgalionart

PR CIREBON – Seorang ilmuwan Jerman mengatakan, ia yakin hingga 99 persen bahwa virus corona bocor dari laboratorium penelitian Wuhan.

Seseorang yang begitu yakin virus corona berasal dari laboratorium Wuhan tersebut adalah  fisikawan dari Universitas Hamburg, Dr Roland Wiesendanger.

Ilmuwan tersebut menerbitkan makalah setebal 100 halaman yang menguraikan bukti jika virus corona bocor di Institut Virologi Wuhan, kota tempat pandemi dimulai.

Baca Juga: Waduh, Pelaku Peretasan Database Kejagung Ternyata Anak di Bawah Umur

Profesor tersebut mengatakan fakta bahwa tidak ada inang hewan yang ditemukan. Ia mengungkapkan kekhawatiran keamanan tentang lab.

Tak hanya itu, menurutnya, ada fakta bahwa para peneliti di kota itu terlibat dalam penelitian kontroversial untuk membuat virus lebih menular ke manusia.

Tetapi, ilmuwan lain mengecam penelitiannya, menyebut tidak ilmiah serta mengandalkan laporan surat kabar dan video YouTube sebagai sumber.

Baca Juga: Kisah Arya Permana yang Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 110 Kilogram Kini Jadi Sorotan Media Asing

Dr Wiesendanger secara terbuka mengakui kepada media Jerman bahwa dia tidak memiliki dasar ilmiah untuk percaya bahwa virus tersebut lolos dari laboratorium Wuhan.

Tapi dia bersikeras bahwa ada banyak bukti tidak langsung yang menunjukkan kebocoran laboratorium adalah penjelasan yang paling mungkin.

“Saya 99,9 persen yakin virus Corona berasal dari laboratorium,'' katanya kepada surat kabar lokal Jerman, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Psikolog: Berikut Dua Hal Sepele yang Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup Seseorang

Di antara bukti yang dikemukakan Dr Wiesendanger adalah fakta bahwa, meskipun Tiongkok bersikeras bahwa pencarian menyeluruh telah dilakukan, belum ada inang alami untuk virus yang ditemukan.

Kerabat terdekat Covid-19 yang ditemukan di alam adalah virus corona yang ditemukan pada kelelawar yang tinggal di sebuah tambang di Mojiang pada tahun 2012.

Dr Wiesendanger menuturkan bahwa kelelawar ini hidup berkilometer jauhnya dari Wuhan, yang berarti kecil kemungkinan mereka membawa virus ke kota.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia: Jawa Barat Tertinggi Catat Angka Kesembuhan per Hari Jumat 19 Februari 2021

Ilmuwan WHO juga menunjukkan dalam laporan mereka bahwa kontak antara warga Wuhan dan kelelawar jarang terjadi.

Tetapi, meskipun para peneliti WHO menyimpulkan bahwa virus itu pasti telah melompat ke inang sekunder yang bersentuhan dengan manusia sebelum melakukan lompatan, Dr Wiesendanger menempuh jalur yang berbeda.

Dia berpendapat cara paling logis bagi virus corona untuk mencapai Wuhan adalah melalui sampel yang dikumpulkan di Institut Virologi Wuhan untuk penelitian.

Baca Juga: Husin Shihab: Teriak Revisi UU ITE Karena Kerap Kepelingsut saat Gencarkan Propaganda

Dia mengatakan virus itu kemudian diadaptasi oleh manusia dalam apa yang disebut penelitian 'gain-of-function', yang dirancang untuk membuatnya lebih menular dan berpotensi lebih mematikan.

Dr Wiesendanger menunjukkan bukti yang menunjukkan bahwa Covid-19 beradaptasi dengan baik untuk menginfeksi sel manusia dan berkembang biak sebagai alasannya untuk mempercayai hal ini.

Dia mengatakan, kekhawatiran keamanan tentang laboratorium sebelum dimulainya pandemi menunjukkan bahwa kebocoran mungkin terjadi.

Baca Juga: WOW! Pemeran Sub Zero di Mortal Kombat 2021 Ternyata Joe Taslim, Jago Beladiri Judo dan Wushu Indonesia

Ia juga mengklaim bahwa para ilmuwan yang bekerja di institut itu termasuk di antara beberapa yang mengalami infeksi virus pertama.

Namun, dia berpendapat bahwa makalahnya tidak dimaksudkan untuk komunitas ilmiah, tetapi untuk memicu debat publik.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x