Varian Baru Covid-19 Inggris Kembali Alamai Mutasi, Para Ahli Sebut Berpotensi Lebih Mengkhawatirkan

- 16 Februari 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi. UPADTE Kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Ilustrasi. UPADTE Kasus positif Covid-19 di Indonesia. //pixabay.com/TheDigitalArtist

Baca Juga: Pelecehan Anak di Korea Selatan Meningkat Dua Kali Lipat Dibandingkan Tahun Lalu

Clarke menambahkan bahwa varian baru Covid-19 harus dimasukkan dalam upaya meningkatkan pengujian untuk mengambil varian yang menjadi perhatian.

"Saya pikir sampai kita tahu lebih banyak tentang varian ini, setiap varian yang membawa E484K harus menjalani uji karena tampaknya memberikan ketahanan terhadap kekebalan, bagaimanapun itu yang dihasilkan," katanya.

Ravi Gupta, seorang profesor mikrobiologi klinis di University of Cambridge, setuju bahwa pengujian massal untuk gelombang varian baru itu dilakukan.

Tetapi Prof Jonathan Stoye, seorang pemimpin kelompok di Francis Crick Institute, mengatakan bahwa meskipun variannya jelas menyebar, pengujian massal memiliki masalah, termasuk bahwa mereka yang paling berisiko menyebarkan Covid mungkin tidak mau maju.

Baca Juga: Rapim TNI Polri 2021 Sinergis Bahas Pemulihan Ekonomi Indonesia Dampak Pandemi Covid-19

Stoye mengatakan tidak mengherankan bahwa varian baru Covid-19 mengandung beberapa mutasi yang sudah dikenal.

Dr Lucy van Dorp, dari Genetics Institute di University College London, mengatakan deteksi cepat varian baru Covid-19 sangat penting.

“Salah satu keuntungan utama dari surveilans genomik adalah menemukan garis keturunan yang berpotensi menimbulkan kekhawatiran sejak dini, meski masih dalam frekuensi rendah,” katanya.

“Untuk memungkinkan penilaian dan evaluasi yang cepat dari dampak dan prevalensinya di wilayah lain di dunia,” katanya.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x