Minta Data Asal Usul Covid-19 Transparan dari Tiongkok, Gedung Putih AS Sebut Khawatir dengan Laporan WHO

- 14 Februari 2021, 18:09 WIB
Gedung Putih AS.
Gedung Putih AS. //Pixabay/12019

PR CIREBON – Gedung Putih Amerika Serikat (AS) meminta Tiongkok untuk menyediakan data dari hari-hari paling awal wabah Covid-19.

Mereka mengatakan pihaknya memiliki kekhawatiran yang mendalam tentang cara temuan laporan Covid-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa laporan data Covid-19 itu harus independen dan bebas dari perubahan oleh pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Kelompok Lansia, Komorbid, Penyintas Covid-19, dan Ibu Menyusui Sudah Bisa Divaksin, Simak Syaratnya

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut bahwa semua hipotesis masih terbuka tentang asal-usul Covid-19, setelah Washington mengatakan ingin meninjau data dari misi yang dipimpin WHO ke Tiongkok.

Pemerintahan Donald Trump saat itu mengatakan pihaknya mencurigai virus corona itu mungkin bocor dari laboratorium Tiongkok, yang dibantah keras oleh Beijing.

Sullivan mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden dengan cepat membatalkan keputusan untuk melepaskan diri dari WHO, tetapi mengatakan sangat penting untuk melindungi kredibilitas organisasi.

"Melibatkan kembali WHO juga berarti mempertahankannya pada standar tertinggi," kata Sullivan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini: Akankah Andin Hilangkan Rasa Kecewanya pada Aldebaran dan Kembali?

"Kami memiliki keprihatinan yang mendalam tentang cara temuan awal investigasi Covid-19 dikomunikasikan dan pertanyaan tentang proses yang digunakan mereka," sambungnya.

Tiongkok juga menolak memberikan data mentah tentang kasus awal Covid-19 kepada tim yang dipimpin WHO yang menyelidiki asal-usul pandemi, menurut salah satu penyelidik tim.

Tim mengatakan telah meminta data pasien mentah pada 174 kasus yang telah diidentifikasi Tiongkok dari fase awal wabah di kota Wuhan pada Desember 2019, serta kasus-kasus lain, tetapi hanya diberikan ringkasan.

"Laporan ini harus independen, dengan temuan ahli yang bebas dari intervensi atau perubahan oleh pemerintah Tiongkok," kata Sullivan.

Baca Juga: 12 Lagu Romantis untuk Rayakan Valentine, Salah Satunya Willow Milik Taylor Swift

"Untuk lebih memahami pandemi ini dan bersiap untuk pandemi berikutnya, Tiongkok harus menyediakan datanya sejak hari-hari paling awal wabah," ia menegaskan.

Tidak ada komentar segera tersedia dari kedutaan besar Tiongkok di Washington atau WHO.

Sullivan juga menegaskan bahwa ke depannya, semua negara termasuk Tiongkok, harus berpartisipasi dalam proses yang transparan dan kuat untuk mencegah dan menanggapi keadaan darurat kesehatan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah