Menteri Kesehatan Brasil Sebut Varian Covid-19 Amazon Tiga Kali Lebih Menular

- 12 Februari 2021, 21:24 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/Gerd Altmann

PR CIREBON - Menteri Kesehatan Brasil mengatakan bahwa varian Covid-19 yang diidentifikasi di Amazon, Brasil mungkin tiga kali lebih menular.

Meski dilaporkan lebih menular, Menteri Kesehatan Brasil menuturkan, dari analisis awal menunjukkan vaksin masih efektif melawan varian Covid-19 Amazon Brasil.

Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello berusaha meyakinkan para legislator bahwa gelombang penyebaran Covid-19 Amazon dalam beberapa bulan terakhir ini tidak terduga tetapi berada di bawah kendali.

Baca Juga: Rumah Tangga dengan Natta Reza Diterpa Isu Poligami, Wardah Maulina Beri Penjelasan

Dia juga mengatakan pada sidang Senat bahwa Brasil akan memvaksinasi setengah populasi yang memenuhi syarat pada bulan Juni dan sisanya pada akhir tahun.

Brasil memulai imunisasi dengan vaksin yang dibuat oleh Tiongkok, yaitu Sinovac Biotech dan AstraZeneca Inggris sekitar tiga minggu lalu.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, Pazuello tidak menjelaskan bagaimana efektivitasnya terhadap varian Covid-19 di kota hutan Manaus tersebut.

Baca Juga: Imlek 2021 Ramalan Shio Anjing dan Babi Perhatikan Kesehatan, Shio Tikus Peroleh Keberuntungan

"Terima kasih Tuhan, kami mendapat berita jelas dari analisis bahwa vaksin masih berpengaruh terhadap varian ini. Tapi lebih menular. Menurut analisis kami, ini tiga kali lebih menular. " kata Pazuello.

Institut Butantan di Sao Paulo, yang telah bermitra dengan Sinovac untuk menguji dan memproduksi vaksin Tiongkok.

Pihaknya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memulai studi mengenai varian Manaus tetapi tidak akan memiliki kesimpulan selama dua minggu.

Baca Juga: Benarkah Cegukan Terus Menerus Jadi Gejala Terinfeksi Virus Corona? Begini Penjelasannya

Pusat biomedis Fiocruz di Rio de Janeiro, yang telah berpasangan dengan AstraZeneca untuk mengisi dan menyelesaikan dosis vaksin yang dikembangkan dengan Universitas Oxford.

Pihaknya mengatakan sedang mempelajari kemanjurannya terhadap varian Amazon, mengirim sampel ke Oxford dan menunggu hasil.

Terletak jauh di dalam hutan hujan Amazon, Manaus telah dilanda gelombang kasus kedua yang brutal yang telah memperpanjang layanan darurat hingga mencapai titik puncaknya.

Baca Juga: Ramalkan Masa Depan, Bill Gates: Bersiap untuk Pandemi Berikutnya yang Seperti Perang

Rumah sakit kota kehabisan oksigen pada bulan Januari, mendorong pemerintah federal untuk menerbangkan pasokan dari seluruh negeri dalam upaya untuk menyelamatkan orang dari mati lemas sampai mati.

Sebelumnya, Presiden Jair Bolsonaro telah meremehkan virus mematikan itu, bahkan saat dia tertular penyakit itu.

Pemerintahannya juga dituduh bertindak lamban dalam memperoleh vaksin, sehingga menunda peluncuran vaksinasi.

Baca Juga: Sebut Penolakan Pilkada 2022 untuk Singkirkan Anies Baswedan, Mardani Ali Sera: Tidak Mudah Jadi Pemimpin

Penundaan itu membuat 210 juta penduduk Brasil rentan terhadap salah satu wabah virus Corona terburuk di planet ini.

Hingga Kamis, Brasil telah melaporkan lebih dari 9,7 juta kasus virus Corona dengan lebih dari 236.000 kematian akibat Covid-19,

Brasil kini menjadi negara dengan kematian omor dua setelah Amerika Serikat, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Jatuh pada Sabtu, 13 Februari, Berikut Ketentuan Puasa Sunnah Rajab yang Dianjurkan

Ini telah memulai kampanye vaksinasi tetapi sejauh ini diperkirakan hanya 0,5 persen dari populasi yang telah menerima suntikan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x