Sebab, banjir yang berwarna merah seperti darah itu membuat banyak orang menjadi ketakutan dan kebingungan dengan fenomena itu.
Bahkan, salah satu pengguna akun media sosial seperti Twitter pun ada yang takut akan kejadian tersebut karena akan digunakan untuk menyebarkan hoax.
"Saya sangat takut jika foto ini sampai ke tangan penyebar hoax," kata seorang pengguna Twitter Ayah E Arek-Arek.
Baca Juga: Mengerikan, Seorang Bayi Tewas usai Tertimpa Pria yang Bunuh Diri Melompat dari Lantai 17
"Takut mongering narasi tentang tanda-tanda bahwa ini adalah akhir dunia, hujan berdarah dll," imbuhnya
Banyak yang sudah mengenal bahwa Pekalongan adalah salah satu Kota yang terkenal dengan pembuatan batik menggunakan metode tradisional Indonesia.
Dengan menggunakan lilin untuk menahan pewarna yang berbasis air untuk menggambarkan pola dan gambar pada kain batik.
Baca Juga: Tragis, Seorang Bayi Tewas usai Dicelup Air dalam Ritual Baptis di Gereja Ortodoks Rumania
Bahkan tidak jarang kalau air sungai di Pekalongan berubah warna karena limbah pewarna batik, pada banjir bulan lalu pun air berwarna hijau pernah menutupi desa lain di Utara kota Pekalongan.
Kejadian mengenai banjir merah darah itu pun dibenarkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pekalongan, Dimas Arga Yudha.