Aksi Massa Petani di India Tuai Sorotan, Amerika Serikat Anjurkan Bangun Dialog

- 5 Februari 2021, 06:20 WIB
Ilustrasi bendera India.
Ilustrasi bendera India. /Pexels/Still Pixels.

PR CIREBON — Gerakan ‘Farmers Protest’, yakni aksi massa petani di India yang menentang kebijakan baru tentang pertanian di negara setempat, terus memanas.

Berbagai kalangan di belahan dunia turut prihatin dan menunjukan kepedulian atau solidaritasnya atas aksi massa para petani tersebut.

Bintang dunia penyanyi pop Rihanna ikut angkat bicara melalui akun Twitter.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Kuningan Jumat, 5 Februari 2021: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan

Dukungan Rihanna itu pun memancing kekesalan pemerintah India, gara-gara unggahan sang penyanyi yang menyatakan dukungan terhadap gerakan Farmers Protest.

Tak hanya Rihanna, aktivis iklim dunia, Greta Thunberg pun senada mengeluarkan statement-nya sebagai ungkapan solidaritas terhadap gerakan Farmers Protest.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, negara super power Amerika Serikat pun turun menanggapi gejolak di India tersebut, pada Kamis, 4 Februari 2021 waktu setempat.

Baca Juga: Sentil Emiten yang Namanya Mirip Presiden, Kaesang Pangarep: Saya Beli karena Namanya Kayak Bapak

Melalui Kedutaan Besar AS di New Delhi, pihaknya mendesak pemerintah India untuk membangun dialog atau pembicaraan dengan petani.

Diketahui, aksi protes itu berlangsung selama berbulan-bulan atas reformasi pertanian yang bahkan meletus menjadi insiden kekerasan pekan lalu.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan, pihaknya telah mencatat segala tentang insiden Farmers Protest tersebut.

Baca Juga: Pasca Ramai Isu Kudeta Demokrat, Moledoko: Aku Ngopi Kenapa Ada yang Grogi?

Pihaknya menggarisbawahi upaya berkelanjutan antara pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi dan kelompok tani untuk menyelesaikan gejolak yang terjadi.

"Kami mendorong agar setiap perbedaan antara pihak diselesaikan melalui dialog," kata juru bicara kedutaan AS dalam sebuah pernyataan.

Pihaknya menawarkan dukungan umum bagi upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi pasar India dan menarik investasi sektor swasta yang lebih besar.

Baca Juga: Cintanya Ditolak, Pria di India Nekat Serang Seorang Perempuan dengan Kapak

Pemerintah Modi telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan perwakilan dari ribuan petani yang tengah melakukan aksi massa, sebagian besar secara damai, di pinggiran New Delhi sejak akhir tahun lalu.

Tetapi, tidak ada pembicaraan yang diadakan sejak 26 Januari 2021, ketika beberapa pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di jantung ibu kota setelah parade militer untuk memperingati Hari Republik, dan tidak ada indikasi yang diberikan kapan mereka akan melanjutkan.

Gambar televisi dari pengunjuk rasa yang menduduki benteng bersejarah Benteng Merah New Delhi dan kemudian bentrok dengan polisi menarik perhatian internasional pada konfrontasi antara pemerintah Modi dan petani.

Baca Juga: Gagalkan Aksi Terorisme di Kedubes UEA, Ethiopia Tangkap 15 Pelaku

Para petani, yang mendapatkan dukungan paling banyak di negara bagian yang menjadi sumber nafkah India utara, berpendapat bahwa tiga undang-undang pertanian baru akan merugikan kepentingan mereka sekaligus menguntungkan perusahaan besar.

Tetapi pemerintah mengatakan reformasi akan membawa investasi yang sangat dibutuhkan ke sektor pertanian yang menyumbang hampir 15 persen dari ekonomi India senilai 2,9 triliun dollar AS tetapi sekitar setengah dari tenaga kerjanya.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x