Khawatirkan Muslim Rohingya Setelah Kudeta Militer Myanmar, Dewan Keamanan PBB Desak Adakan Pertemuan

- 3 Februari 2021, 05:15 WIB
Pengungsi Rohingya. PBB khawatirkan kondisi muslim Rohingnya.*
Pengungsi Rohingya. PBB khawatirkan kondisi muslim Rohingnya.* /ANTARA FOTO/Rahmad

PR CIREBON - Setelah adanya aksi kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar pada Senin, 1 Februari 2021, perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) langsung terarahkan kepada muslim Rohingya.

PBB khawatir bahwa kudeta di Myanmar akan semakin memperburuk keadaan bagi sekitar 600.000 Muslim Rohingya yang masih tinggal di negara itu.

Kekhawatiran terhadap kondisi Muslim Rohingya disampaikan oleh seorang juru bicara PBB pada hari Senin, ketika Dewan Keamanan berencana untuk bertemu mengenai perkembangan terakhir, pada hari Selasa.

Baca Juga: 6 Konspirasi Soal Hilangnya Ri Sol-Ju, Istri Kim Jong Un yang Tak Terlihat Sejak Tahun Lalu!

Sebagaimana diketahui, militer Myanmar merebut kekuasaan pada Senin dalam kudeta melawan pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis, yang kemudian ditahan bersama dengan para pemimpin politik lainnya dalam penggerebekan dini hari.

Tindakan keras militer tahun 2017 di negara bagian Rakhine Myanmar mengirim lebih dari 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan negara-negara Barat menuduh militer Myanmar melakukan pembersihan etnis, yang kemudian dibantahnya.

Baca Juga: 130.000 Turisnya Kunjungi UEA, Israel Tengah Cari Jalan Perkuat Koridor Perdagangan Bilateral

"Ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang tetap berada di Negara Bagian Rakhine, termasuk 120.000 orang yang secara efektif dikurung di kamp,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan, seperti dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x