Bukan Hanya Pfizer dan AstraZeneca, Eropa juga Alami Kekurangan Pengiriman Vaksin dari Moderna

- 31 Januari 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna.*
Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna.* /Pixabay/Chillsoffear./

PR CIREBON – Kekurangan dalam pengiriman vaksin Covid-19 dari pembuat obat Amerika Serikat (AS), Moderna, telah menyebar ke seluruh Eropa.

Italia, bersama dengan Prancis dan Swiss, mengumumkan pengiriman vaksin untuk bulan Februari akan meleset dari ekspektasi.

Moderna mengatakan, pihaknya telah merevisi pedoman pengiriman jangka pendek untuk Eropa dan tempat lain di luar Amerika Serikat.

Baca Juga: Seiring Kontroversi Sikap Pemerintah, Serangan Islamofobia Terhadap Muslim di Prancis Naik 53 Persen di 2020

Hal tersebut berdasarkan jalur peningkatan di pemasok bahan obatnya, yang merupakan produsen obat Swiss, Lonza.

Perusahaan farmasi itu mengatakan bahwa dalam keadaan normal, peluncuran industri vaksin dapat memakan waktu tiga hingga empat tahun untuk persiapan.

“Moderna memberikan dosis vaksin 20 persen lebih sedikit dari yang dijanjikan,” kata komisaris khusus Italia untuk Covid-19, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Tanggapi Video TikTok Surat Bebas Covid-19 Tanpa Swab, dr. Tirta: Untung Pembuat Video Kritis

Sebelumnya, Prancis dan Swiss mengumumkan kekurangan serupa.

Negara-negara Eropa sekarang bergulat dengan penundaan vaksin yang luas, setidaknya untuk sementara, karena semua pembuat vaksin Barat yang disetujui tertinggal dari target pengiriman awal mereka.

AstraZeneca dan Uni Eropa telah terlibat dalam sengketa pengiriman, sementara Pfizer mengatakan perlu memperlambat produksi di pabrik Belgia untuk meningkatkannya dalam jangka panjang.

Baca Juga: Polres Probolinggo Tangkap Pengendara Video Viral Mobil Sengaja Cipratkan Genangan Air pada Warga

"Moderna memberi tahu kami tentang pemotongan tersebut. Dalam seminggu mulai 7 Februari, hanya 132.000 dosis yang akan tiba, 20 persen lebih sedikit dari yang disepakati," kata Domenico Arcuri dari Italia pada konferensi pers.

Vaksin Moderna di Eropa menempuh perjalanan yang panjang dan rumit.

Dimulai dari produsen obat kontrak Lonza di Swiss, ke fasilitas pengisian dan penyelesaian di Spanyol lalu ke pusat logistik Belgia, sebelum dikirim ke luar.

Baca Juga: Bantah Pungutan Pajak Pulsa dan Token Listrik, Menkeu Sri Mulyani: Kalau Jengkel Sama Korupsi, Mari Kita Basmi

"Moderna menegaskan bahwa, karena menskalakan manufaktur, kami berada di jalur yang tepat untuk memasok pengiriman tiga bulan ke depan dan memenuhi Q1 dan komitmen kontrak berikutnya," kata Moderna.

"Moderna tetap berhubungan dekat dengan semua pemerintah, mengakui pentingnya perencanaan pengiriman untuk peluncuran vaksinasi," sambungnya.

Lonza sebelumnya mengatakan, pabriknya di Swiss akan membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mencapai kecepatan pengiriman.

Baca Juga: Bicara Rasisme, Sherly Annavita: Akankah Hukum DItegakkan atau Kembali Lihat Ketidakadilan?

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Federal Swiss mengatakan, pihaknya mengharapkan Moderna untuk mengatasi kekurangan di bulan Maret, dan bahwa perusahaan akan mencapai target kuartal pertama.

Moderna telah berkomitmen untuk memproduksi setidaknya 600 juta dosis vaksinnya pada tahun 2021.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x