Dinilai Merugikan, Tiga Komunitas Muslim Prancis Tolak Piagam Anti-Ekstremisme

- 21 Januari 2021, 15:32 WIB
Ilustrasi bendera Prancis./
Ilustrasi bendera Prancis./ /Pixabay/Jacqueline Macou

PR CIREBON – Tiga komunitas Muslim Prancis menolak untuk mendukung piagam anti-ekstremisme yang didorong oleh para pejabat Prancis, Rabu, 20 Januari 2021.

Piagam itu dibentuk menyusul serentetan serangan yang dilakukan para ekstremis, dan memberikan pukulan pada inisiatif utama pemerintah Presiden Emmanuel Macron.

Piagam tersebut menolak menginstrumentalisasi Islam untuk tujuan politik dan menegaskan kesetaraan antara pria dan wanita.

Baca Juga: Cecar Pandji Soal FPI, Muannas Alaidid: Narasi Anda Ngawur Jangan Sampai Publik Disesatkan

Selain itu juga, mencela praktik-praktik seperti kawin paksa atau sertifikat keperawanan untuk pengantin wanita.

Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM), sebuah badan yang dibentuk hampir 20 tahun lalu untuk memungkinkan dialog antara pemerintah dan komunitas Muslim, secara luas menyambut piagam tersebut dan lima dari delapan federasi yang ditandatangani pada hari Minggu.

Namun, tiga komunitas lainnya mengatakan bahwa mereka tidak dapat bergabung dengan rekan mereka.

Baca Juga: Telah Dikonfirmasi! Kang Daniel akan Comeback Februari Mendatang

"Kami percaya bahwa bagian dan rumusan tertentu dalam teks yang dikirimkan kemungkinan akan melemahkan ikatan kepercayaan antara Muslim Prancis dan negara," kata ketiga komunitas itu dalam sebuah pernyataan.

"Lebih jauh, beberapa pernyataan merugikan kehormatan umat Islam, dengan nada menuduh dan meminggirkan," ungkapnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x