Meski Taat Prokes, Perawat di Ohio Meninggal Karena Covid-19 Sebulan Setelah Melahirkan Anak Ke-7

- 5 Januari 2021, 06:28 WIB
Ilustrasi perawat.*
Ilustrasi perawat.* /Pixabay/voltamax

PR CIREBON- Seorang perawat sekaligus ibu dari tujuh anak di Ohio melakukan setiap tindakan pencegahan demi melindungi dirinya dari paparan Covid-19.

Meski demikian, perawat tetap masih tertular virus dan diketahui meninggal pada bulan lalu.

Sang perawat meninggal tepat sebulan setelah dirinya melahirkan anak ketujuhnya.

Baca Juga: Pasca Kritik Sistem Perbankan Tiongkok, Miliarder Jack Ma Tidak Tampak di Publik, Ada apa?

Tawauna Averette (42), meninggal pada 8 Desember 2020. Dia telah berada di rumah sakit selama lebih dari sebulan melawan Covid-19.

Sementara Averette terkena risiko tambahan karena pekerjaannya, teman-temannya mengatakan bahwa dia melakukan segala upaya untuk menjaga keamanan dirinya sendiri.

"Jika ada orang yang mengikuti setiap aturan, itu dia," kata teman keluarga Kellye Albes-Fisher kepada WHIO-TV7, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Business Insider.

Baca Juga: Ngotot Ingin Tetap Jadi Presiden, Beredar Rekaman Ancaman Donald Trump untuk Ganti Hasil Pemilu

Averette pertama kali terpapar dengan gejala pada musim gugur. Ketika keadaannya semakin memburuk, dia kemudian dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter memutuskan bahwa mereka perlu melahirkan putri bungsunya, Skye, melalui operasi caesar.

"(Perawat) membawa bayi keluar dari kamar - hanya itu. Dia tidak pernah memegang (Skye), apapun itu," kata Albes-Fishes kepada WHIO.

Dalam unggahan Averette dari Facebook-nya di rumah sakit, dia berbicara tentang patah hati yang dia rasakan berada jauh dari Skye dan anak-anaknya yang lain.

Baca Juga: Menyeramkan, Situs DeathList Prediksi Kematian Para Selebriti hingga Pangeran Philip di Tahun 2021

"Ya tidak akan mengerti apa artinya tidak memeluk dan mencium anak-anak Anda sampai Anda tidak bisa," tulisnya pada 6 November, menurut WHIO.

Seminggu kemudian, kesehatan Averette membaik, sehingga dokter memutuskan untuk melepas ventilatornya.

Namun, Averette tidak pernah sembuh, dan tidak pernah bisa menggendong putri bungsunya, yang kini berusia sebulan.

Baca Juga: Afiliasi Al Qaeda Serang Tentara Prancis di Afrika, 2 Orang Dikabarkan Tewas Dibom

Atasan Averette, Kettering Health Network, merilis pernyataan setelah kematian sang perawat.

"Kami sangat sedih mengetahui meninggalnya Tawauna Averette. Dia adalah anggota yang dicintai dan dihargai dari tim Jaringan Kesehatan Kettering kami, dan pikiran serta doa kami bersama keluarga dan teman-temannya saat kehilangan ini," kata Kettering Health Network.

Averette adalah satu dari lebih dari 2.500 orang Amerika yang meninggal karena virus corona pada 8 Desember 2020.

Ia menjadi salah satu dari 1.500 perawat di seluruh dunia yang meninggal karena virus tersebut.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah