Arab Saudi Terbuka untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel, Status Negara Palestina Jadi Syarat

- 7 Desember 2020, 07:11 WIB
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dalam konferensi.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dalam konferensi. //Twitter/@IISS_org

PR CIREBON - Arab Saudi tetap terbuka untuk sepenuhnya menormalisasi hubungan dengan Israel tentang kondisi kenegaraan Palestina, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan pada hari Sabtu, 5 Desember 2020.

Menyusul keputusan UEA dan Bahrain untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel, muncul spekulasi luas bahwa Arab Saudi akan segera menyusul. Tetapi bagi Kerajaan, status kenegaraan Palestina tetap menjadi prasyarat untuk normalisasi.

“Kami selalu terbuka untuk normalisasi penuh dengan Israel, dan kami pikir Israel akan mengambil tempatnya di wilayah tersebut, tetapi agar itu terjadi, dan agar berkelanjutan, kami membutuhkan Palestina untuk mendapatkan negara dan hak mereka, kita perlu menyelesaikan situasi itu," kata Pangeran Faisal, berbicara di International Institute for Security Studies Manama Conference pada hari Sabtu.

Baca Juga: Sedang Isolasi Mandiri, Anies Baswedan Terpilih Jadi Wakil Ketua C40 Cities, JPS: Bukti Diakui Dunia

Pangeran Faisal mengatakan bahwa membawa orang Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan adalah kuncinya, menambahkan bahwa negara Palestina akan memberikan perdamaian sejati di wilayah tersebut, dan itu harus menjadi fokus.

Pada bulan September, Persetujuan Abraham ditandatangani di halaman Gedung Putih di Washington, DC, meresmikan perjanjian perdamaian bersejarah antara dua negara Teluk dan Israel yang ditengahi oleh AS. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al-Arabiya.

UEA mengumumkan kesepakatannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada bulan Juni sebelum Bahrain mengikutinya. 

Kesepakatan yang paling baru ini diartikan bahwa empat negara Arab sekarang mengakui Israel setelah Mesir dan Yordania menandatangani perjanjian damai pada 1979 dan 1994.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x