Sebut Macron Beban, Erdogan Berharap Prancis Segera Menyingkirkannya

- 5 Desember 2020, 13:38 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Foto: Instagram / RT Erdogan/


PR CIREBON - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Jumat, 4 Desember 2020 bahwa dia berharap Prancis dapat segera menyingkirkan Presiden Emmanuel Macron, yang dianggapnya sebagai beban bagi Prancis yang sedang melalui masa-masa berbahaya.

Hubungan antara Turki dan Prancis, dimana keduanya merupakan anggota NATO, sangat tegang dalam beberapa bulan terakhir karena perbedaan kebijakan di Suriah dan penerbitan karikatur tentang Nabi Muhammad di Prancis.

“Macron membebani Prancis. Macron dan Prancis sebenarnya sedang melalui periode yang sangat berbahaya, ”kata Erdogan kepada wartawan, merujuk pada protes di kota-kota Prancis. “Harapan saya adalah Prancis menyingkirkan ‘masalah’ Macron secepat mungkin,” tuturnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Hari Terakhir Masa Kampanye Pilkada, Mahfud Md: Tim dan Paslon Harus Tertib

Ankara dan Paris juga diketahui saling tuduh atas peran mereka dalam konflik Nagorno-Karabakh. Prancis mengatakan Turki memicu pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni oleh etnis Armenia.

Ankara, yang mendukung kerabat etnis Turki di Azerbaijan selama pertempuran berminggu-minggu yang mengusir pasukan Armenia dari wilayah sekitar Nagorno-Karabakh, membantahnya.

Turki mengatakan Prancis, salah satu ketua kelompok Minsk yang dibentuk untuk menengahi masalah tersebut, tidak objektif. Erdogan mengatakan pada hari Jumat bahwa status Paris sebagai mediator "tidak lagi”, karena dukungannya untuk Armenia dan mengecam resolusi Senat Prancis minggu ini yang mendesak agar Nagorno-Karabakh diakui sebagai sebuah republik.

Baca Juga: Ancaman Teritori Benny Wenda, FSB: KBRI Harus Bergerak Diplomasi Internasional Terkait Papua

“(Presiden Azeri) Ilham Aliyev punya beberapa nasihat untuk Prancis. Apa yang dia katakan? 'Jika mereka begitu mencintai orang Armenia, maka mereka harus memberikan Marseilles kepada orang Armenia'. Saya membuat rekomendasi yang sama. Jika mereka sangat mencintai mereka, mereka harus memberikan Marseilles kepada orang-orang Armenia, ”katanya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x