PR CIREBON – Tiongkok mengecam Amerika Serikat (AS) pada pertemuan tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas kritik negara tersebut terhadap penanganan virus Corona.
“Cukup sudah!” kata utusan dari Tiongkok.
Dua hari setelah Presiden Donald Trump menggunakan pidato tahunannya di Majelis Umum untuk menyerang Tiongkok, duta besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, mengkritik keras peran AS dalam urusan global.
Baca Juga: Setelah Donald Trump, Kini Giliran Vladimir Putin Diajukan untuk Mendapat Hadiah Nobel Perdamaian
"Saya harus mengatakan, cukup sudah! Kau sudah menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia," katanya pada pertemuan Dewan Keamanan tentang pemerintahan global yang dihadiri melalui konferensi video oleh beberapa kepala negara, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari CNA.
Zhang Jun mengungkapkan bahwa AS memiliki hampir tujuh juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 200.000 kematian saat ini.
“Dengan teknologi dan sistem medis paling canggih di dunia, mengapa AS ternyata memiliki kasus dan kematian yang paling banyak dikonfirmasi? Jika seseorang harus dimintai pertanggungjawaban, itu pasti beberapa politisi AS sendiri,” lanjut Zhang Jun.
Baca Juga: PSBB Total di DKI Jakarta, Sudinhub Jaksel Sebut 613 Pengemudi Ojek Online dan Opang Langgar Aturan
Menggunakan frasa yang sering diungkapkan oleh para pemimpin AS ke Tiongkok, Zhang Jun berkata bahwa AS harus memahami bahwa negara dengan kekuatan besar harus berperilaku seperti kekuatan besar.
“AS benar-benar terisolasi," katanya dalam sambutan yang didukung dengan antusias oleh Rusia.
Berbicara di awal sesi, Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft, menyuarakan kemarahan atas pernyataan tersebut.
Baca Juga: Pasukan Korea Utara Tembak Mati Pejabat Korsel, Kim Jong Un Menyesal dan Minta Maaf pada Moon Jae In
"Kalian harus malu pada diri kalian masing-masing. Saya heran dan saya muak dengan isi diskusi hari ini. Saya sebenarnya sangat malu dengan Dewan ini, anggota Dewan yang mengambil kesempatan ini untuk fokus pada dendam politik daripada masalah kritis yang ada. Ya ampun,” ucap Craft pada pertemuan tersebut.
Sementara itu, dalam pidatonya Trump menuntut tindakan hukum terhadap Tiongkok karena menyebarkan wabah Covid-19 ke dunia.
Menurutnya, Tiongkok menyembunyikan berita tentang penyakit pernapasan ketika pertama kali muncul tahun lalu di Wuhan dan mengecilkan risiko penularan.***