Pasukan Korea Utara Tembak Mati Pejabat Korsel, Kim Jong Un Menyesal dan Minta Maaf pada Moon Jae In

26 September 2020, 08:15 WIB
Presiden Korut, Kim Jong Un. /Japan Times

PR CIREBON – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, meminta maaf pada hari Jumat, 25 September waktu setempat atas pembunuhan seorang pejabat Korea Selatan di dekat perbatasan laut yang disengketakan saingannya, mengatakan dia sangat menyesal tentang insiden tak terduga dan tidak menguntungkan itu.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari New York Post, sangat tidak biasa bagi pemimpin Korea Utara untuk meminta maaf pada Korea Selatan dalam masalah apa pun. Permintaan maaf Kim Jong Un diharapkan meredakan sentimen anti-Utara di Korea Selatan dan memuncaknya kritik terhadap Presiden Korea Selatan Moon Jae In atas kematian pria itu minggu ini.

“Saudara Kim Jong Un, ketua Komisi Urusan Negara, merasa sangat menyesal telah memberikan kekecewaan besar kepada Presiden Moon Jae In dan warga Korea Selatan karena kejadian yang tidak terduga dan tidak menguntungkan terjadi pada saat Korea Selatan bergulat dengan pandemi virus Corona,” ucap penasehat presiden Suh Hoon, mengutip pesan dari Korea Utara.

Baca Juga: Sempat Kabur dan Masuk DPO, Pelaku Pelecehan Seksual di Bandara Soetta Ditangkap di Sumatera Utara

Sebelumnya, Korea Selatan menuduh Korea Utara menembak mati salah satu pegawai publiknya yang kemungkinan mencoba membelot dan membakar tubuhnya setelah menemukannya di atas benda yang mengambang di perairan Korea Utara awal pekan ini.

Pejabat Korea Selatan mengutuk Korea Utara atas apa yang mereka sebut sebagai tindakan mengerikan dan mendesak untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Menurut pesan Korea Utara yang dibacakan oleh Suh Hoon, pasukan Korea Utara pertama kali melepaskan tembakan setelah pria itu tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa dia ada di sana, alih-alih mengatakan dia berasal dari Korea Selatan.

Baca Juga: Dokter Daerah Keluhkan Kekurangan Obat Covid-19, Luhut Mengaku Sudah Marahi Pejabat Menkes

Kemudian, saat dia menunjukkan perilaku yang mengisyaratkan untuk melarikan diri, pasukan Korea Utara menembakkan 10 peluru. Ketika pasukan mendekati benda mengambang yang dinaiki pria tersebut, mereka hanya menemukan banyak darah pada benda itu dan pria tersebut tidak terlihat.

Pasukan memutuskan dia telah mati dan membakar benda itu sesuai dengan aturan anti-virus Corona.

Perwira senior militer Korea Selatan Ahn Young Ho mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Korea Utara secara fatal menembak pejabat tersebut kemungkinan sejalan dengan aturan anti-virus Corona yang melibatkan penembakan tanpa pandang bulu pada siapa pun yang mendekati perbatasannya secara ilegal.

Baca Juga: Song Kang dan Han So Hee Diincar Jadi Pemeran Utama Drama JTBC Bertajuk 'I Know It'

Menteri Pertahanan Suh Wook mengatakan, pejabat itu diyakini mencoba membelot karena dia meninggalkan sepatunya di kapal dan mengenakan jaket pelampung saat ditemukan di perairan Korea Utara.

Suh Wook juga mengutip bukti tidak langsung yang tidak teridentifikasi yang menunjukkan upaya pembelotan pejabat tersebut. Beberapa ahli tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa pejabat tersebut mencoba membelot.***

 
Editor: Nur Annisa

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler