PR CIREBON - Amerika Serikat (AS) memiliki rahasia yang disembunyikan di pangkalan militer yang berlokasi di Pulau Okinawa selatan, Jepang.
Namun rupanya, baru-baru ini Gubernur Okinawa, Denny Tamaki menuntut penjelasan dari pangkalan militer AS tersebut.
Pasalnya, mereka menemukan lusinan prajurit militer AS di dua pangkalan di pulau Okinawa selatan Jepang telah terinfeksi virus corona.
Akibatnya, penemuan itu menimbulkan ketakutan bagi warga sekitar pangkalan militer.
Baca Juga: Cek Fakta: Mobil RI 2 Dikabarkan Kehabisan Bensin hingga Diisi Bensin Eceran di Pinggir Jalan
Terlebih, Gubernur Okinawa hanya dapat mengatakan beberapa kasus telah ditemukan di pangkalan militer itu baru-baru ini, tanpa tahu jumlah pastinya, karena pihak militer AS meminta agar angka pastinya tidak dirilis.
Hanya saja, Gubernur mengetahui wabah terjadi di Stasiun Udara Korps Marinir Futenma yang merupakan pusat perselisihan, sekaligus Kamp Hansen.
Sedangkan media lokal setempat juga melaporkan bahwa ada sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan sekitar 60 orang telah terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Momen Haru Umat Islam, Detik-detik Azan Pertama Berkumandang Kembali di Hagia Sophia Turki
"Warga Okinawa terkejut dengan apa yang kami katakan. Kami sekarang ragu apakah militer AS telah mengambil langkah-langkah pencegahan penyakit dengan memadai," katanya.
Inilah yang membuat Gubernur Tamaki menuntut transparansi terkait hal ini dan meminta diadakan pembicaraan antara militer AS dengan pejabat Okinawa.
Adapun selama ini, Okinawa adalah tempat bagi lebih dari 50.000 pasukan AS yang berbasis di Jepang di bawah pakta keamanan bilateral.
Baca Juga: Buka Suara usai Editor Metro TV Ditemukan Tewas, Kekasih Yodi Prabowo: Saya Menyesal, Tak Ada Waktu
Sementara itu, Reuters melaporkan adanya kasus-kasus baru meningkat lebih dari 69.000 di seluruh AS pada hari Jumat lalu, sekaligus berhasil mencetak rekor untuk tiga hari berturut-turut yang memperparah kasus virus corona di AS
Dengan demikian, kini total sembilan negara bagian AS telah memecahkan rekor infeksi dalam satu hari, yakni Alaska, Georgia, Idaho, Iowa, Louisiana, Montana, Ohio, Utah dan Wisconsin.***