Tak Hanya untuk Hong Kong, Dewan Kebijakan Taiwan Sebut UU Keamanan Nasional Juga untuk WNA

2 Juli 2020, 09:08 WIB
SEORANG demonstran melakukan aksi penolakan terhadap rencana undang-undang keamanan nasional Hong Kong, beberapa waktu lalu.* /Reuters/

PR CIREBON - Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong belum lama ini diberlakukan Tiongkok. Menanggapi UU itu, Taiwan telah membuka kantor khusus di pusat kota Taipei untuk membantu warga yang melarikan diri dari Hong Kong.

Bahkan, kantor khusus ini telah dibuka pada hari peringatan kembalinya Hong Kong dari koloni Inggris ke pemerintahan Tiongkok pada 1997 lalu.

Seperti yang diberitakan PRFM News, seorang menteri senior Taiwan juga sudah menjelaskan bahwa dibukanya kantor khusus ini sebagai bentuk dukungan Taiwan atas kebebasan demokrasi di Hong Kong.

Baca Juga: Kritik Nadiem Makarim terkait PPDB DKI Jakarta, Hotman Paris: Bapak Pintar, Tapi Logikanya Dimana?

Menurut menteri senior Taiwan itu, UU Keamanan Nasional Hong Kong akan menindak kejahatan separatisme, subversi, terorisme dan kolusi dengan pihak asing dengan hukuman penjara hingga seumur hidup.

Dalam arti lain, Undang-undang tersebut mengisyaratkan era yang lebih otoriter untuk kota Hong Kong yang adalah pusat kegiatan keuangan Asia.

Sedangkan berdasarkan data dari Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM),  sekitar 200 warga Hong Kong telah melarikan diri ke Taiwan sejak demonstrasi pro demokrasi dimulai pada tahun lalu.

Baca Juga: Miliki Wajah Serupa Presiden Xi Jin Ping, Akun Medsos Penyanyi Opera Ini Diblokir Berulang Kali

Adapun mereka yang melarikan diri ke Taipei adalah hanya warga Hong Kong yang paling radikal dan kurang mampu yang datang ke Taiwan.

Pun begitu, aksi pelarian diri itu disambut Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen dengan menjanjikan langkah-langkah untuk membantu orang-orang Hong Kong yang melarikan diri akibat pengetatan kendali oleh Tiongkok.

Di sisi lain, kepala Dewan Urusan Pembuatan Kebijakan Taiwan untuk Tiongkok Daratan Chen Ming-tong mengatakan fasilitas itu menunjukkan tekad Taiwan untuk membantu warga Hong Kong.

Baca Juga: Klaim Ada Dua Vaksin Menjanjikan, Bill Gates Siap Kucurkan Dana Buat Bangun Pabrik di Negara Miskin

"Ini adalah tonggak penting bagi pemerintah untuk lebih mendukung demokrasi dan kebebasan di Hong Kong," kata Chen.

Lebih lanjut, Taiwan merasa berbagi dengan para pemrotes di Hong Kong suatu antipati mendalam terhadap Beijing yang tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Selain itu, Chen juga memperingatkan bahwa Beijing berusaha menargetkan orang-orang di negara lain dengan produk hukum.

Baca Juga: Kejutkan Penggemar pada Dini Hari, V BTS Mengaku Rindu dan Berikan Spoiler Lagu Baru Lewat Twitter

"(Undang-undang) ini tidak hanya menargetkan penduduk di Hong Kong. Ini juga merupakan perintah yang dikeluarkan oleh Kekaisaran Langit untuk orang-orang di seluruh dunia," jelas Chen yang merujuk pada pemerintah Tiongkok.

Pasalnya, undang-undang keamanan nasional baru itu akan berlaku untuk penduduk tetap dan tidak tetap Hong Kong.

Baca Juga: Gunakan Helimousine saat Ziarah, Ketua KPK Dilaporkan MAKI atas Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Sementara itu, Beijing membantah bahwa pihaknya telah mengekang kebebasan Hong Kong dan mengecam rencana Taiwan untuk membantu warga Hong Kong.

Secara jelas, Kantor Tiongkok untuk Urusan Taiwan mengatakan bahwa undang-undang baru itu akan memotong campur tangan Taiwan di Hong Kong.***(Indra Kurniawan)

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler