Terungkap Pantauan Citra Satelit Sebelum Bentrokan, 100 Mesin Militer Tiongkok Padati Lembah Galwan

20 Juni 2020, 09:30 WIB
Lembah Galwan, merupakan tempat di mana 20 tentara India terbunuh dalam pertempuran dengan tentara Tiongkok dalam beberapa hari terakhir.* //Hindustan Times

PR CIREBON - Bentrokan yang terjadi antara Tiongkok dan India memang telah berlalu, tetapi penampakan citra satelit saat mendekati waktu bentrokan baru beredar setelah beberapa hari berlalu.

Secara detail, citra satelit itu diambil oleh perusahaan pencitraan bumi, Planet Labs yang menunjukkan keberadaan sejumlah mesin di sepanjang Lembah Galwan.

"Kalau dilihat di Planet, sepertinya Tiongkok sedang membangun jalan di lembah dan mungkin membendung sungai," ungkap Jeffrey Lewis sebagai direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Institut Studi Internasional Middlebury California, seperti yang dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Lecehkan Kedaulatan Negara Berulang Kali, Taiwan Unjuk Keberanian Hadang Jet Tempur Tiongkok

"Ada satu ton kendaraan di kedua sisi, meskipun tampaknya ada jauh lebih banyak di sisi Tiongkok. Saya menghitung 30-40 kendaraan India dan lebih dari 100 kendaraan di sisi Tiongkok," tambah Lewis lagi.

Selama ini, Lembah Galwan dikenal sebagai perbatasan sepanjang 4.056 kilometer yang memisahkan India dan Tiongkok dengan daerah yang gersang dan memiliki medan yang tidak ramah, sehingga cocok menjadi tempat pengerahan sejumlah prajurit untuk berperang.

Dalam perjalanannya, Lembah Galwan menjadi penting karena mengarah ke Aksai Chin, tak lain dataran tinggi yang disengketakan. Artinya, diklaim oleh India, tetapi dikendalikan oleh Tiongkok.

Baca Juga: AS Sampaikan Belasungkawa untuk 20 Tentara India yang Tewas Berkonflik dengan Tiongkok

Tepat beberapa jam sebelum bentrokan, para prajurit Tiongkok melanggar perjanjian de-eskalasi antar komandan kedua pihak pada 6 Juni 2020 lalu, dari seharusnya telah mengundurkan diri dari lokasi sekitar 5 kilometer di sebelah timur lokasi.

Namun rupanya, mereka hanya mundur sedikit, tetapi kembali untuk mengambil lagi posisi yang mereka tinggalkan sementara.

“Tetapi pasukan India menemukan pasukan Tiongkok, yang melanggar pemahaman itu, mereka tidak mundur dan pasukan mereka, tenda dan pos pengamatan masih ada,” ujar seseorang yang akrab dengan perkembangan di lokasi seperti yang dikutip dari Hindustan Times pada Rabu, 17 Juni 2020.

Baca Juga: Istri Terpidana Mantan Bupati Masuk Nominasi Terkuat Cawabup, Imron Angkat Bicara Soal Rekomendasi

Padahal, saat itu Tentara Tiongkok memiliki keunggulan jumlah lebih banyak atas pihak India, sekitar lebih dari 250 dari pihak Tiongkok hadir di daerah tersebut.

Sedangkan pasukan India hanya terdiri sekitar 50 tentara yang dipimpin oleh Kolonel Santosh Babu, dan hanya berjaga di lokasi yang diperebutkan di dekat Titik Patroli 14.

Mereka menghadapi tentara Tiongkok di lokasi tersebut. Saat itulah bentrokan pecah di dekat Patrol Point 14 sekitar pukul 19:00 pada hari Senin, 15 Juni 2020.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Dokter Gigi di Surabaya Telanjang Akibat Keluarga Meninggal Terkena Covid-19

Bahkan, seorang mantan analis citra satelit pemerintah AS, Chris Biggers mengatakan baru melihat mobilisasi kekuatan militer semacam itu.

"Saya belum pernah melihat apa pun, di luar latihan militer, mobilisasi kekuatan semacam ini, terutama antara India dan Tiongkok," ungkap Biggers dalam pernyataan yang dikutip dari Associated Press.

Sementara itu, pertarungan selama tujuh jam itu telah menghabiskan lebih dari 20 nyawa tentara India ini, sekaligus menjadi bentrokan terbesar sejak tahun 1967 silam.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS Associated Press Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler